Pacitan – Ketegangan menyelimuti Mapolres Pacitan pada Jumat siang (25/4) ketika dua pria tak dikenal mengancam akan meledakkan markas kepolisian tersebut. Ancaman itu terjadi usai kegagalan mediasi kasus kecelakaan lalu lintas, memicu kepanikan seketika di lingkungan Mapolres yang biasanya tenang.
Langit Pacitan saat itu mendung, seolah mencerminkan kecemasan yang melanda. Suara sirene dan langkah cepat aparat bersenjata lengkap mendominasi udara. Warga yang melintas di sekitar Jalan Ahmad Yani tampak memperlambat kendaraan mereka, bertanya-tanya tentang apa yang tengah terjadi.
Kapolres Pacitan, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Ayub Diponegoro Azhar, memastikan bahwa situasi saat ini telah aman dan terkendali. Namun, ia menegaskan kewaspadaan tetap ditingkatkan untuk mengantisipasi kemungkinan ancaman susulan.
“Kami tetap siaga penuh. Tim Densus 88 Antiteror dari Mabes Polri masih standby untuk mengantisipasi segala kemungkinan,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Sabtu (26/4), dikutip dari Antara.
Ancaman Muncul Setelah Mediasi Kecelakaan Gagal
Insiden bermula dari proses mediasi kecelakaan lalu lintas yang tidak mencapai kesepakatan damai. Kecelakaan tersebut melibatkan dua kendaraan, yakni truk Isuzu Elf bernopol AE 9668 SM yang dikemudikan Farhan Edi Cahyo Widodo (25), warga Sukoharjo, dan Mitsubishi L300 bernopol AD 1380 LU yang dikemudikan Zhainal Abidin (32), warga Desa Candi, Kecamatan Pringkuku.
Mediasi yang diharapkan menjadi jalan tengah berubah menjadi ketegangan. Ketika upaya damai gagal, emosi meledak. Dua pria, yang disebut-sebut rekan dari salah satu pengemudi, melontarkan ancaman serius untuk menyerang dan meledakkan Mapolres Pacitan.
Suasana di dalam Mapolres seketika berubah. Beberapa staf administratif menghentikan pekerjaannya, sementara petugas yang berjaga segera memperketat penjagaan.
“Kami semua kaget dan takut. Tadinya mau urus SIM, malah lihat polisi bersenjata lari-lari, suasananya mencekam,” ujar Sinta (34), warga Pacitan yang saat itu berada di lokasi.
Pengamanan Diperketat, Tim Densus 88 Turun Tangan
Tanggap cepat, aparat kepolisian segera mengamankan kedua pria tersebut. Dalam proses penggeledahan, ditemukan satu pucuk senjata jenis airsoft gun di antara barang bawaan mereka. Tim Densus 88 langsung diterjunkan untuk membantu proses penyelidikan mendalam.
Penjagaan di sekitar Mapolres pun diperketat. Polisi bersenjata lengkap disiagakan di berbagai sudut strategis. Sementara itu, arus lalu lintas di sekitar Jalan Ahmad Yani dialihkan untuk menghindari kerumunan dan menjaga keamanan.
“Kami sempat takut keluar rumah. Banyak polisi, mobil-mobil taktis. Rasanya seperti di film,” ungkap Yanto (47), pedagang kaki lima di sekitar Mapolres.
Suasana mencekam itu bertahan beberapa jam sebelum akhirnya perlahan mulai mereda. Menjelang malam, aktivitas di Mapolres Pacitan kembali normal meski tetap di bawah pengawasan ketat.
Penyelidikan Masih Berlanjut, Motif Belum Diungkap
AKBP Ayub Diponegoro Azhar menjelaskan bahwa saat ini penyelidikan masih berlangsung. Polisi melakukan interogasi terhadap beberapa pihak untuk menggali lebih dalam latar belakang ancaman tersebut.
“Kami sedang melakukan pendalaman. Mohon bersabar, dalam satu atau dua hari ke depan akan kami sampaikan hasil perkembangannya,” ucapnya.
Meski begitu, pihak kepolisian belum mau berspekulasi mengenai apakah dua pelaku tersebut terafiliasi dengan jaringan teroris yang lebih besar di Indonesia.
Warga Pacitan Mulai Tenang, Tapi Tetap Waspada
Meski situasi di Mapolres Pacitan kini sudah terkendali, bayang-bayang ancaman masih membekas di benak warga. Banyak yang berharap agar kasus ini bisa segera diungkap tuntas untuk memastikan rasa aman di lingkungan mereka.
“Semoga cepat selesai. Kami semua di sini butuh rasa aman,” kata Rini (29), seorang warga yang tinggal tak jauh dari Mapolres.
Pihak kepolisian berjanji akan terus memberikan perkembangan terbaru kepada masyarakat dan meminta warga untuk tetap tenang namun waspada.
Kesimpulan: Kondisi Terkini di Mapolres Pacitan
Setelah sempat diteror bom, situasi di Mapolres Pacitan kini kembali normal. Aktivitas pelayanan publik sudah berjalan seperti biasa, meski pengamanan ekstra tetap diterapkan. Penyidikan terhadap kedua pelaku masih berlangsung di bawah koordinasi Tim Densus 88 Antiteror.
Polres Pacitan menghimbau masyarakat untuk tetap tenang, mendukung proses hukum yang berjalan, dan segera melaporkan jika melihat hal mencurigakan di lingkungan masing-masing.