Serangkaian insiden Pesawat dalam 5 Hari

(Newsindomedia) – Dalam lima hari terakhir, dunia penerbangan diguncang oleh serangkaian kecelakaan pesawat di berbagai belahan dunia, mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan serius. Insiden pertama terjadi pada Rabu (25/12), ketika pesawat Azerbaijan Airlines jatuh di dekat Aktau, pantai Laut Kaspia. Pesawat Embraer 190 tersebut tengah dalam penerbangan dari Baku, Azerbaijan, menuju Grozny, Rusia, membawa 67 orang di dalamnya. Sebanyak 38 orang tewas, sementara 29 lainnya berhasil selamat.

Pihak berwenang Kazakhstan menyebut tabrakan dengan burung sebagai kemungkinan penyebab kecelakaan, namun rekaman lokasi menunjukkan kerusakan besar pada bagian ekor pesawat, memunculkan dugaan serangan eksternal. Presiden Rusia Vladimir Putin telah menghubungi Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev untuk menyampaikan belasungkawa. Dalam pernyataan Aliyev, disebutkan bahwa kerusakan pesawat diduga terjadi akibat gangguan alat perang elektronik dan tembakan dari darat.

Pada Sabtu malam (28/12), insiden lain terjadi saat pesawat Air Canada 2259 terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Halifax Stanfield, Kanada, karena kerusakan pada roda pendaratan. Pesawat yang lepas landas dari Bandara Internasional St. John’s itu tergelincir di landasan pacu, menyebabkan mesin terbakar. Berkat respons cepat tim darurat, seluruh penumpang berhasil dievakuasi tanpa ada korban jiwa. Salah satu penumpang, Nikki Valentine, menggambarkan momen menegangkan saat pesawat miring dan terdengar suara keras akibat gesekan sayap dengan landasan pacu.

Pada hari yang sama, pesawat Boeing 737-800 milik maskapai KLM Royal Dutch juga mengalami kecelakaan. Pesawat tersebut tergelincir saat mendarat darurat di Bandara Oslo Torp, Norwegia, setelah mengalami kegagalan sistem hidrolik. Meski mengalami kerusakan, semua 182 penumpang berhasil selamat tanpa cedera serius.

Rangkaian kecelakaan ini menjadi pengingat akan risiko di dunia penerbangan, meskipun industri ini dikenal dengan standar keselamatan yang tinggi. Penyebab pasti setiap insiden masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh otoritas terkait, dengan harapan dapat mencegah kejadian serupa di masa depan. (nsb/newsindomedia)