Thursday, April 24, 2025
HomeSportFootballPSIM Yogyakarta Akhiri Penantian 18 Tahun, Resmi Promosi ke Liga 1

PSIM Yogyakarta Akhiri Penantian 18 Tahun, Resmi Promosi ke Liga 1

Yogyakarta – Suasana euphoria memenuhi Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, pada Senin (17/2/2025), ketika PSIM Yogyakarta berhasil mengalahkan PSPS Pekanbaru dengan skor 2-1 dalam laga babak 8 besar promosi Liga 2. Kemenangan ini sekaligus mengantarkan Laskar Mataram kembali ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Liga 1, setelah 18 tahun lamanya terpuruk di divisi bawah.

Sebelum laga dimulai, PSIM hanya membutuhkan satu poin untuk memastikan promosi, sementara PSPS Pekanbaru harus menang dengan selisih minimal dua gol untuk bisa lolos langsung. Namun, tekad PSIM untuk kembali ke Liga 1 tampak jelas sejak menit pertama. Mereka langsung mengambil inisiatif menyerang dan berhasil memaksa PSPS bermain dengan 10 pemain sejak babak pertama.

Babak Pertama: Drama Kartu Merah dan Gol Balasan

PSIM membuka keunggulan lebih dulu pada menit ke-9 melalui titik penalti. Rafael de Sa Rodrigues, atau yang akrab disapa Rafinha, tampil sebagai eksekutor andal dengan menaklukkan kiper PSPS. Gol ini semakin membakar semangat ribuan suporter PSIM yang memadati tribun stadion.

Namun, drama terjadi pada menit ke-31. Rafinha lolos dari jebakan offside dan berhadapan satu lawan satu dengan kiper PSPS. Iman Fathurrahman, bek PSPS, terpaksa menjatuhkannya di luar kotak penalti. Wasit tanpa ragu memberikan kartu merah kepada Iman karena dianggap sebagai pemain terakhir di lini pertahanan. PSPS harus bermain dengan 10 pemain sejak saat itu.

Meski bermain dengan jumlah pemain lebih sedikit, PSPS justru berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-37 melalui penalti yang dieksekusi sempurna oleh Ilham Fathoni. Skor 1-1 bertahan hingga babak pertama berakhir.

Babak Kedua: Gol Kemenangan yang Menentukan

Memasuki babak kedua, PSIM terus mendominasi permainan. Mereka menciptakan sejumlah peluang, termasuk tendangan bebas Omid Popalzay yang menghantam tiang gawang PSPS pada menit ke-70. Namun, gol kemenangan akhirnya tercipta pada menit ke-87. Roken Tampubolon, dengan aksi individu yang gemilang, melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti yang tak mampu dihalau kiper PSPS. Gol ini menjadi penentu kemenangan PSIM dengan skor 2-1.

Penantian 18 Tahun Akhirnya Berakhir

Kemenangan ini mengantarkan PSIM meraih 15 poin dari enam pertandingan di Grup X, sekaligus memastikan mereka sebagai juara grup dan promosi otomatis ke Liga 1. Ini adalah momen bersejarah bagi PSIM, yang terakhir kali berlaga di kasta tertinggi pada musim 2007-2008 (Liga Djarum Indonesia). Selama 17 tahun terakhir, mereka terpuruk di Liga 2, hingga akhirnya berhasil bangkit musim ini.

“Kami sangat bangga dengan pencapaian ini. Ini adalah hasil kerja keras seluruh tim, pelatih, dan tentunya dukungan luar biasa dari suporter,” ujar pelatih PSIM, usai pertandingan.

Nasib PSPS dan Tim Lain

Sementara itu, PSPS Pekanbaru harus puas finis di peringkat kedua Grup X dengan 9 poin. Mereka akan melanjutkan perjuangan melalui babak play-off promosi melawan runner-up Grup Y, yang masih diperebutkan oleh Persijap Jepara dan PSKC Cimahi.

Di laga lain yang tidak lagi menentukan, Persiraja Banda Aceh berhasil mengalahkan Deltras Sidoarjo dengan skor 3-1 di Stadion Harapan Bangsa. Kemenangan ini membuat Persiraja finis di peringkat ketiga Grup X dengan 9 poin, sementara Deltras berada di posisi keempat dengan 3 poin. Kedua tim dipastikan tetap bermain di Liga 2 musim depan.

Klasemen Akhir Grup X:

  1. PSIM Yogyakarta (Promosi ke Liga 1) – 15 poin
  2. PSPS Pekanbaru (Play-off promosi) – 9 poin
  3. Persiraja Banda Aceh – 9 poin
  4. Deltras Sidoarjo – 3 poin

Antusiasme Suporter dan Harapan ke Depan

Suasana di Stadion Mandala Krida begitu meriah setelah pertandingan. Ribuan suporter PSIM membanjiri lapangan untuk merayakan momen bersejarah ini. “Ini adalah hari yang kami tunggu-tunggu selama 18 tahun. PSIM akhirnya kembali ke Liga 1!” seru salah satu suporter dengan penuh emosi.

Dengan promosi ini, PSIM kini memiliki tugas baru: mempersiapkan diri untuk bersaing di Liga 1 musim depan. Tantangan tentu akan lebih berat, tetapi semangat dan dukungan suporter yang tak pernah surut menjadi modal besar bagi Laskar Mataram untuk kembali menunjukkan taringnya di kancah sepak bola nasional.

Ad

Advertisement
RELATED ARTICLES
- Advertisement -

Most Popular