Timur Tengah & Afrika

Rusia Kecam Israel di PBB Terkait Larangan Operasi UNRWA

NEW YORK — Duta Besar Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Vasily Nebenzya, melontarkan kritik tajam terhadap Israel yang melarang kegiatan dan operasi Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). Dalam pidatonya di Dewan Keamanan PBB, Nebenzya menyebut kebijakan ini tidak hanya melanggar hukum internasional, tetapi juga bertentangan dengan syarat-syarat yang memungkinkan Israel diterima sebagai anggota PBB pada 1949.

“Keputusan ini melanggar norma hukum humaniter internasional dan Konvensi 1946 tentang Hak Istimewa dan Kekebalan PBB, yang merupakan salah satu fondasi utama kerja organisasi ini. Pelarangan aktivitas UNRWA juga bertentangan dengan resolusi-resolusi utama Majelis Umum PBB, termasuk Resolusi 181 tentang pembagian Palestina dan Resolusi 194 terkait pengungsi Palestina,” ujar Nebenzya, sebagaimana dikutip oleh kantor berita Rusia, TASS, Jumat (24/1/2025).

UNRWA Terancam Dilarang, Nasib Pengungsi di Ujung Tanduk

UNRWA, badan khusus PBB yang saat ini menangani hampir 6 juta pengungsi Palestina, menghadapi ancaman besar akibat kebijakan baru Israel. Sebelumnya, pada 28 Oktober 2024, parlemen Israel (Knesset) mengesahkan dua rancangan undang-undang (RUU) yang bertujuan membatasi dan melarang operasi UNRWA di wilayah yang berada di bawah kendali Israel, termasuk Jalur Gaza dan Tepi Barat.

RUU pertama, yang melarang aktivitas UNRWA di wilayah Israel, disetujui oleh 92 dari 120 anggota Knesset. Sementara itu, RUU kedua, yang melarang otoritas Israel melakukan kontak apa pun dengan UNRWA di Jalur Gaza dan Tepi Barat, didukung oleh 87 anggota parlemen. Hanya sebagian kecil anggota Knesset yang menentang kebijakan ini, sementara sisanya memilih abstain.

Dampak Kebijakan: Ancaman bagi Kelompok Rentan

Nebenzya memperingatkan bahwa penghentian operasi UNRWA akan membawa dampak bencana, terutama bagi kelompok paling rentan seperti anak-anak. “Tanpa UNRWA, nasib jutaan pengungsi Palestina akan terancam. Hal ini tidak bisa dibiarkan terjadi,” tegasnya.

UNRWA tidak hanya aktif di Tepi Barat dan Jalur Gaza, tetapi juga memberikan layanan penting seperti pendidikan, kesehatan, dan bantuan kemanusiaan di negara-negara seperti Yordania, Suriah, dan Lebanon. Dengan keputusan Knesset ini, masa depan badan tersebut di wilayah Palestina menjadi semakin suram.

Latar Belakang Konflik

Sejak didirikan pada 1949, UNRWA berfungsi sebagai penopang utama kehidupan bagi jutaan pengungsi Palestina yang kehilangan tempat tinggal akibat konflik berkepanjangan di kawasan itu. Namun, badan ini kerap menjadi subjek kontroversi, dengan Israel menuduhnya memperburuk konflik dengan mempertahankan status pengungsi turun-temurun.

Sementara itu, langkah terbaru Israel dianggap oleh banyak pihak, termasuk Rusia, sebagai upaya untuk melemahkan perjuangan rakyat Palestina. “Keputusan ini bertentangan dengan komitmen internasional yang mendasari pembentukan negara Israel,” kata Nebenzya menutup pernyataannya.

Nusaiba

Share
Published by
Nusaiba

Recent Posts

Manfaat Kubis untuk Kesehatan: Sayuran Murah dengan Segudang Khasiat!

Sayuran Sejuta Umat yang Kaya Gizi dan Manfaat Kubis adalah salah satu sayuran yang mudah…

3 hours ago

5 Resep Olahan Daun Pepaya yang Enak dan Sehat: Tak Lagi Pahit!

Daun Pepaya: Sayuran Penuh Nutrisi yang Sering Diremehkan Daun pepaya identik dengan rasa pahit, sehingga…

5 days ago

10 Manfaat Daun Pepaya untuk Kesehatan: Herbal Alami yang Kaya Nutrisi

Daun pepaya dikenal luas di Indonesia sebagai bahan alami yang sering digunakan dalam pengobatan tradisional.…

5 days ago

11.000 Tentara, Veteran & Akademisi Desak Netanyahu Akhiri Pembantaian Gaza

Lebih dari 11.000 warga ‘Israel’ yang berpengaruh—termasuk tentara cadangan, veteran militer, mantan pejabat, akademisi, pendidik,…

1 week ago

Senator: Rusia, China bisa jadi penjamin kesepakatan nuklir AS-Iran

Teheran - Rusia dan China berpotensi menjadi penjamin dalam kesepakatan antara Amerika Serikat dan Iran…

1 week ago

Kasus Uang Palsu Artis Kolosal Rp10 Juta Masuk Kotak Amal Istiqlal

Sekar Arum Widara (41), mantan artis drama kolosal, ditangkap Polres Metro Jakarta Selatan pada Rabu…

1 week ago

This website uses cookies.