Presiden terpilih AS Donald Trump berjabat tangan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pembukaan Katedral Notre-Dame di Paris, 7 Desember 2024. (LUDOVIC MARIN/POOL/AFP)
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengungkapkan rencananya untuk mencapai kesepakatan dengan Ukraina yang akan memungkinkan Kyiv menyuplai logam tanah jarang ke AS sebagai imbalan atas bantuan militer dan ekonomi yang terus diberikan. Dalam pernyataannya dari Ruang Oval, Gedung Putih, pada Senin (3/2/2025), Trump menegaskan pentingnya jaminan timbal balik dalam hubungan kedua negara.
Strategi Baru dalam Kemitraan AS-Ukraina
Menurut laporan Financial Times, proposal ini selaras dengan strategi Ukraina yang ingin memperkuat hubungannya dengan pemerintahan Trump. Kyiv berupaya memberikan akses kepada Washington terhadap sumber daya mineral penting yang memiliki nilai strategis tinggi dalam industri teknologi modern.
Trump menyoroti bahwa AS telah mengucurkan dukungan besar kepada Ukraina, melebihi kontribusi negara-negara Eropa lainnya. Oleh karena itu, ia menekankan perlunya mendapatkan jaminan dari Ukraina sebagai imbalan atas bantuan tersebut.
“Kami telah menginvestasikan ratusan miliar dolar ke Ukraina. Mereka memiliki cadangan logam tanah jarang yang luar biasa besar. Saya ingin kepastian atas sumber daya itu, dan mereka bersedia menyediakannya,” ujar Trump.
Seorang sumber yang dekat dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengungkapkan bahwa usulan ini selaras dengan rencana strategis yang diajukan Ukraina sejak musim gugur lalu. Dalam rencana tersebut, Kyiv menawarkan kerja sama di sektor sumber daya penting dengan syarat tertentu, termasuk perlindungan terhadap cadangan mineral dari ancaman Rusia dan Iran.
Kekayaan Alam Ukraina Menjadi Taruhan
Ukraina memiliki cadangan mineral strategis yang melimpah, termasuk titanium, bijih besi, dan batu bara. Selain itu, negara ini juga memiliki sekitar 500.000 ton litium yang belum dimanfaatkan, dengan nilai kolektif yang diperkirakan mencapai puluhan triliun dolar.
Laporan dari The New York Times menyebutkan bahwa Ukraina awalnya berencana menandatangani perjanjian dengan pemerintahan Joe Biden terkait eksplorasi dan pengolahan mineral penting. Namun, Kyiv menunda kesepakatan tersebut dengan harapan dapat bernegosiasi langsung dengan Trump setelah ia menjabat kembali.
Pada bulan Desember lalu, delegasi pemerintah Ukraina melakukan pertemuan dengan pengusaha AS di Washington. Mereka mempresentasikan peluang bisnis yang mencakup akuisisi izin produksi mineral penting, baik secara langsung maupun melalui kemitraan dengan pemegang izin yang ada. Namun, tantangan administratif dan hukum masih menjadi kendala bagi investasi asing di sektor ini.
Perlombaan Mengamankan Sumber Daya
Perang yang terus berlangsung telah menjadikan kontrol atas sumber daya mineral sebagai bagian dari strategi geopolitik. Pasukan Rusia telah menguasai sebagian besar cadangan logam tanah jarang Ukraina di wilayah timur. Bahkan, mereka saat ini berada kurang dari tujuh mil dari cadangan litium besar di Donetsk, Ukraina tenggara.
Menurut Mustafa Nayyem, mantan kepala badan restorasi dan pembangunan infrastruktur Ukraina, perang ini bukan hanya tentang wilayah, tetapi juga tentang kendali atas kekayaan strategis yang dapat menjadi faktor utama dalam pemulihan ekonomi Ukraina.
Janji Trump untuk Mengakhiri Perang
Trump telah berulang kali menyatakan komitmennya untuk segera mengakhiri perang Rusia-Ukraina. Ia mengklaim bahwa pemerintahannya telah mengadakan pembicaraan serius dengan Rusia dan mencapai kemajuan dalam upaya menyelesaikan konflik ini.
“Kami telah membuat banyak kemajuan dalam negosiasi dengan Rusia dan Ukraina. Kita akan melihat bagaimana kelanjutannya. Yang jelas, kami akan menghentikan perang konyol ini,” tegas Trump.
Namun, pernyataan Trump yang menyebutkan bahwa ia telah membahas solusi dengan Rusia tanpa melibatkan Ukraina telah menimbulkan kegelisahan di Kyiv. Zelenskyy menegaskan bahwa pembicaraan mengenai masa depan negaranya harus melibatkan pemerintah Ukraina.
“Mereka mungkin memiliki hubungan sendiri, tetapi membicarakan masa depan Ukraina tanpa melibatkan kami adalah langkah yang berbahaya bagi semua pihak,” ujar Zelenskyy dalam wawancara dengan Associated Press.
Kesepakatan ini, jika berhasil diwujudkan, berpotensi menjadi tonggak baru dalam hubungan AS-Ukraina. Namun, tantangan geopolitik, keamanan, dan ekonomi yang menyertainya tetap menjadi faktor krusial yang perlu diperhitungkan sebelum kesepakatan ini dapat terealisasi sepenuhnya.
Sayuran Sejuta Umat yang Kaya Gizi dan Manfaat Kubis adalah salah satu sayuran yang mudah…
Daun Pepaya: Sayuran Penuh Nutrisi yang Sering Diremehkan Daun pepaya identik dengan rasa pahit, sehingga…
Daun pepaya dikenal luas di Indonesia sebagai bahan alami yang sering digunakan dalam pengobatan tradisional.…
Lebih dari 11.000 warga ‘Israel’ yang berpengaruh—termasuk tentara cadangan, veteran militer, mantan pejabat, akademisi, pendidik,…
Teheran - Rusia dan China berpotensi menjadi penjamin dalam kesepakatan antara Amerika Serikat dan Iran…
Sekar Arum Widara (41), mantan artis drama kolosal, ditangkap Polres Metro Jakarta Selatan pada Rabu…
This website uses cookies.