Jakarta – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) meluncurkan kampanye penggalangan dana kemanusiaan untuk Palestina. Kampanye ini menargetkan pengumpulan dana sebesar 200 juta dolar AS atau setara dengan Rp3,27 triliun. Langkah ini diambil sebagai bentuk solidaritas Indonesia terhadap rakyat Palestina yang tengah menghadapi krisis kemanusiaan.
Wakil Menteri Luar Negeri, Anis Matta, menyampaikan optimisme terkait pencapaian target tersebut. Menurutnya, lembaga-lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Indonesia telah menunjukkan rekam jejak yang baik dalam menggalang dana serupa sebelumnya. “Kita berharap dalam proses penggalangan ini, target 200 juta dolar AS dapat tercapai sebagai tahap awal untuk membantu Palestina,” ujar Anis Matta dalam peluncuran kampanye di Jakarta.
Kampanye ini tidak memiliki batas waktu yang ketat, namun akan difokuskan selama bulan Ramadan. Dana yang terkumpul akan dialokasikan untuk dua tujuan utama: bantuan kemanusiaan darurat selama gencatan senjata dan program rekonstruksi Gaza. “Kita ingin berkontribusi dalam proses rekonstruksi Gaza, selain memberikan bantuan emergensi saat ini,” tambah Anis.
Kolaborasi Lintas Lembaga untuk Solidaritas Global
Kampanye ini melibatkan puluhan lembaga zakat dan kemanusiaan, hasil dari dialog intensif selama tiga bulan terakhir. Tujuannya adalah menciptakan gerakan solidaritas terkoordinasi yang strategis, berdampak besar, dan memiliki nilai simbolis bagi Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia.
“Program ini memiliki tiga sasaran utama: strategis, impactful, dan simbolik. Ini adalah bentuk nyata kehadiran kita di dunia Islam,” jelas Anis Matta.
Sudarnoto Abdul Hakim, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, menegaskan bahwa penyaluran bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi Gaza adalah program besar yang memerlukan kolaborasi dengan elemen masyarakat internasional. “Ini bukan hanya tanggung jawab Indonesia, tetapi juga tanggung jawab global,” ujarnya.