Friday, November 21, 2025
HomeInternasionalTimur Tengah & AfrikaKeith Siegel: Hamas Memenuhi Semua Kebutuhan Saya selama di Gaza

Keith Siegel: Hamas Memenuhi Semua Kebutuhan Saya selama di Gaza

Setelah 15 bulan dalam penahanan di Gaza, Keith Siegel, seorang warga negara ganda AS-Israel, akhirnya dibebaskan oleh Hamas. Dalam sebuah video yang dirilis oleh Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, Siegel mengungkapkan bagaimana dirinya diperlakukan selama masa penyanderaan.

“Para pejuang yang menjaga saya memastikan semua kebutuhan saya terpenuhi, termasuk makanan, minuman, obat-obatan, dan perawatan medis lainnya,” ujar Siegel dalam rekaman yang dipublikasikan pada Minggu (2/2/2025). Ia juga menambahkan bahwa makanan yang diberikan disesuaikan dengan kondisi kesehatannya.

Tidak hanya Siegel, Gadi Moses, seorang sandera berusia 80 tahun yang dibebaskan lebih awal, juga menyampaikan kesaksiannya. Dalam pernyataan kepada keluarganya, ia mengungkapkan bahwa selama di Gaza, ia diperlakukan dengan hormat dan berbagi makanan yang sama dengan para pejuang Hamas. “Mereka bahkan memberiku buku tentang lingkungan dan Islam,” ujar Moses. Namun, ia juga mengakui bahwa serangan udara Israel menjadi pengalaman yang paling menakutkan selama dalam tahanan.

Sebelumnya, Chen Goldstein-Almog, seorang wanita Israel yang dibebaskan pada November lalu, juga mengisahkan bagaimana dirinya dan tiga anaknya dilindungi oleh anggota Hamas saat serangan udara Israel menghantam tempat mereka ditahan. “Mereka berdiri di atas kami, melindungi kami dengan tubuh mereka dari serangan,” kenangnya.

Dinamika Negosiasi Gencatan Senjata

Seiring dengan pembebasan para sandera, upaya diplomasi untuk menghentikan konflik di Gaza terus berlangsung. Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, meminta Israel dan Hamas untuk segera memulai tahap kedua negosiasi gencatan senjata.

“Kami menuntut kedua pihak untuk segera terlibat dalam perundingan sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat,” ujar Sheikh Mohammed dalam konferensi pers di Doha. Negosiasi ini menjadi sangat krusial, mengingat tahap kedua perjanjian tersebut mencakup pembebasan sandera yang tersisa, penghentian permusuhan secara permanen, dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.

Kantor Perdana Menteri Israel menyebutkan bahwa negosiasi akan dimulai pada Senin (3/2/2025) di Washington. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dijadwalkan bertemu dengan utusan Timur Tengah dari Presiden AS, Donald Trump, yaitu Steve Witkoff. Diskusi ini diharapkan membawa kejelasan lebih lanjut mengenai sikap Israel dalam perundingan.

Sementara itu, mediator utama seperti Qatar dan Mesir terus melakukan komunikasi intensif dengan kedua belah pihak. Sheikh Mohammed menekankan pentingnya memulai negosiasi sesegera mungkin agar kesepakatan dapat dicapai sebelum hari ke-42 dari gencatan senjata tahap pertama.

Dengan lebih dari 70 sandera yang masih berada di Gaza dan ribuan warga Palestina yang terus menderita akibat perang berkepanjangan, tekanan internasional semakin meningkat untuk memastikan kedua belah pihak mencapai solusi yang berkelanjutan. Kini, dunia menanti apakah negosiasi tahap kedua ini mampu membawa perdamaian bagi kawasan yang telah lama dilanda konflik.

https://newsindomedia-com-221852.hostingersite.com/tiga-sandera-israel-dan-puluhan-tahanan-palestina-dibebaskan/
Advertisement
RELATED ARTICLES
- Advertisement -

Most Popular

- Advertisement -