OTTAWA, ON - MARCH 07: Canada's Prime Minister Justin Trudeau attends a news conference on March 7, 2019 in Ottawa, Canada. (Photo by Dave Chan/Getty Images)
Washington, D.C. – Pemerintah Amerika Serikat (AS) resmi menunda kenaikan tarif impor terhadap barang-barang dari Kanada selama 30 hari. Keputusan ini diambil setelah adanya percakapan telepon antara Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada Senin (3/2/2025), yang bertujuan meredakan ketegangan dagang di antara kedua negara.
Trudeau mengonfirmasi bahwa penundaan ini merupakan bagian dari kesepakatan bilateral untuk memperketat pengawasan di perbatasan guna menekan arus migrasi ilegal serta memberantas peredaran narkoba. Dalam unggahan di media sosial X, Trudeau menyatakan bahwa pembicaraannya dengan Trump berlangsung produktif dan mencapai titik temu yang menguntungkan kedua belah pihak.
“Saya baru saja berbicara langsung dengan Presiden Trump dengan penuh keterbukaan,” tulis Trudeau. “Kami sepakat bahwa tarif impor yang direncanakan akan ditunda sementara selama 30 hari sembari kami bekerja sama dalam isu perbatasan,” lanjutnya, dikutip dari AFP.
Sebagai bagian dari komitmennya terhadap kesepakatan ini, Kanada telah mengalokasikan dana sebesar 1,3 miliar dolar Kanada (sekitar Rp 14,69 triliun) untuk meningkatkan keamanan perbatasannya. Salah satu langkah utama yang akan dilakukan adalah meningkatkan jumlah personel penjaga perbatasan dari 8.500 menjadi 10.000 orang guna memperketat pengawasan.
Selain peningkatan jumlah personel, Kanada juga berencana memperkuat infrastruktur perbatasan dengan penggunaan helikopter tambahan serta teknologi pemantauan canggih yang dirancang untuk mendeteksi pergerakan mencurigakan di jalur perbatasan.
Trudeau juga mengambil langkah lebih lanjut dengan menandatangani kebijakan intelijen baru yang bertujuan menindak kejahatan terorganisasi. Kebijakan ini mencakup tambahan anggaran sebesar 200 juta dolar Kanada (sekitar Rp 2,26 miliar) serta pembentukan gugus tugas gabungan antara AS dan Kanada. Gugus tugas ini bertugas mengatasi perdagangan narkoba lintas negara dan memerangi aktivitas pencucian uang.
Dalam upaya memperkuat komitmennya terhadap pemberantasan narkoba, Kanada juga menyetujui untuk mengklasifikasikan kartel narkoba sebagai kelompok teroris serta menunjuk seorang pejabat khusus yang akan mengawasi langkah-langkah strategis dalam menangani penyebaran opioid fentanil.
Pengumuman penundaan kenaikan tarif ini dilakukan sehari sebelum kebijakan tarif baru yang direncanakan Trump mulai berlaku. Sebelumnya, pemerintahan Trump telah menetapkan tarif impor sebesar 25 persen terhadap berbagai produk dari Kanada serta tarif tambahan 10 persen terhadap impor minyak dari negara tersebut.
Langkah penundaan ini mencerminkan strategi Trump dalam menekan negara-negara mitra dagang untuk meningkatkan kerja sama di bidang keamanan dan ekonomi. Sebelumnya, AS juga mencapai kesepakatan serupa dengan Meksiko setelah Trump berbicara dengan Presiden Claudia Sheinbaum. Dengan adanya kebijakan ini, dinamika hubungan dagang antara AS dan Kanada masih akan terus berkembang dalam beberapa bulan mendatang.
Sayuran Sejuta Umat yang Kaya Gizi dan Manfaat Kubis adalah salah satu sayuran yang mudah…
Daun Pepaya: Sayuran Penuh Nutrisi yang Sering Diremehkan Daun pepaya identik dengan rasa pahit, sehingga…
Daun pepaya dikenal luas di Indonesia sebagai bahan alami yang sering digunakan dalam pengobatan tradisional.…
Lebih dari 11.000 warga ‘Israel’ yang berpengaruh—termasuk tentara cadangan, veteran militer, mantan pejabat, akademisi, pendidik,…
Teheran - Rusia dan China berpotensi menjadi penjamin dalam kesepakatan antara Amerika Serikat dan Iran…
Sekar Arum Widara (41), mantan artis drama kolosal, ditangkap Polres Metro Jakarta Selatan pada Rabu…
This website uses cookies.