Israel, (Newsindomedia) — Memasuki tahun ke-77 sejak pendiriannya pada 1948, keberlangsungan Israel sebagai entitas politik Zionis mulai menjadi perhatian sejumlah pihak. Hal ini memunculkan kekhawatiran terkait apa yang disebut sebagai “kutukan dekade kedelapan,” yang telah menjadi pola dalam sejarah beberapa pemerintahan Yahudi di masa lalu.

Merujuk pada catatan sejarah, kerajaan Yahudi pertama, yaitu Dinasti Daud, mencapai puncaknya selama 80 tahun. Namun, memasuki tahun ke-81, kerajaan itu terpecah menjadi dua—kerajaan Yehuda dan Israel—akibat konflik internal. Hal serupa juga terjadi pada kerajaan Hasmonean pada era Kuil Kedua, yang bertahan selama 77 tahun sebelum terpecah dan menjadi negara protektorat Romawi akibat perang saudara.

Situs berita Israel, Mivzak Live, pada Kamis (1/1/2025) mencatat adanya kemiripan antara situasi kerajaan Hasmonean pada masa lampau dan kondisi Israel saat ini. Ketegangan sosial yang meningkat, disertai konflik internal yang tajam, dikhawatirkan dapat mengguncang stabilitas negara. Laporan tersebut juga menyoroti bahwa, seperti kerajaan Hasmonean, Israel modern kini menghadapi tantangan serius yang berakar pada perpecahan internal.

Baca Juga

Sejarawan dan tokoh publik Israel, termasuk mantan Perdana Menteri Ehud Barak, telah mengingatkan tentang fenomena ini. Dalam wawancaranya dengan Yedioth Ahronoth, Barak menyebut bahwa sepanjang sejarah, pemerintahan Yahudi tidak pernah bertahan lebih dari delapan dekade tanpa mengalami disintegrasi. Menurutnya, pola ini juga terjadi pada rezim-rezim lain di dunia, seperti Amerika Serikat yang menghadapi Perang Saudara di dekade kedelapan, serta Italia dan Jerman yang menjadi negara fasis dan Nazi pada periode serupa.

Barak menegaskan bahwa Israel kini berada di ambang risiko yang sama. Ancaman perpecahan internal, ditambah dengan tekanan eksternal seperti konflik berkepanjangan di Gaza, semakin memperumit situasi. Demonstrasi besar-besaran di Tel Aviv baru-baru ini menjadi bukti nyata ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah yang dianggap gagal mengatasi persoalan domestik dan keamanan.

Pada saat yang sama, tindakan militer Israel di Gaza terus menuai kecaman internasional. Serangan yang telah menewaskan lebih dari 45.550 warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak, memicu tekanan diplomatik global. Pengadilan Kriminal Internasional bahkan telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Keamanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Dengan berbagai tantangan ini, banyak pihak mengingatkan perlunya refleksi mendalam terhadap sejarah. Kutukan dekade kedelapan menjadi peringatan bagi Israel untuk segera meredam konflik internal dan mencari solusi atas permasalahan yang ada, agar tidak terjebak dalam siklus kehancuran seperti yang terjadi pada kerajaan-kerajaan Yahudi sebelumnya.

Nusaiba

Share
Published by
Nusaiba

Recent Posts

Manfaat Kubis untuk Kesehatan: Sayuran Murah dengan Segudang Khasiat!

Sayuran Sejuta Umat yang Kaya Gizi dan Manfaat Kubis adalah salah satu sayuran yang mudah…

3 hours ago

5 Resep Olahan Daun Pepaya yang Enak dan Sehat: Tak Lagi Pahit!

Daun Pepaya: Sayuran Penuh Nutrisi yang Sering Diremehkan Daun pepaya identik dengan rasa pahit, sehingga…

5 days ago

10 Manfaat Daun Pepaya untuk Kesehatan: Herbal Alami yang Kaya Nutrisi

Daun pepaya dikenal luas di Indonesia sebagai bahan alami yang sering digunakan dalam pengobatan tradisional.…

5 days ago

11.000 Tentara, Veteran & Akademisi Desak Netanyahu Akhiri Pembantaian Gaza

Lebih dari 11.000 warga ‘Israel’ yang berpengaruh—termasuk tentara cadangan, veteran militer, mantan pejabat, akademisi, pendidik,…

1 week ago

Senator: Rusia, China bisa jadi penjamin kesepakatan nuklir AS-Iran

Teheran - Rusia dan China berpotensi menjadi penjamin dalam kesepakatan antara Amerika Serikat dan Iran…

1 week ago

Kasus Uang Palsu Artis Kolosal Rp10 Juta Masuk Kotak Amal Istiqlal

Sekar Arum Widara (41), mantan artis drama kolosal, ditangkap Polres Metro Jakarta Selatan pada Rabu…

1 week ago

This website uses cookies.