Tuesday, April 8, 2025
HomeInternasionalTimur Tengah & AfrikaAS-Hamas Diam-Diam Bahas Tawanan & Gencatan Senjata Gaza di Doha

AS-Hamas Diam-Diam Bahas Tawanan & Gencatan Senjata Gaza di Doha

Views: 0

Dalam perkembangan terbaru yang mengejutkan, Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah menggelar pembicaraan rahasia dengan gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, di Doha, Qatar. Pembicaraan ini membahas usulan kesepakatan potensial yang melibatkan pembebasan tawanan AS, termasuk Edan Alexander, serta tawanan lainnya. Sebagai imbalannya, AS menawarkan perpanjangan gencatan senjata di Jalur Gaza selama dua bulan dan dimulainya kembali bantuan kemanusiaan.

Menurut laporan The Washington Post pada Kamis (6/3/2025), diskusi ini melibatkan pejabat senior dari kedua belah pihak. Sumber-sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut memilih untuk tetap anonim mengingat sensitivitas negosiasi.

Hamas Pertimbangkan Kesepakatan Langsung dengan AS
Sumber yang dekat dengan posisi Hamas mengungkapkan bahwa gerakan tersebut sedang mempertimbangkan kemungkinan keuntungan dari kesepakatan langsung dengan pemerintahan AS di bawah Presiden Trump. Namun, Hamas menegaskan bahwa tujuan akhir dari negosiasi ini haruslah penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza dan penghentian permanen perang, sebagaimana diatur dalam perjanjian yang ditandatangani kedua belah pihak pada Januari 2025.

Pembicaraan ini melibatkan utusan khusus AS, Adam Boehler, dan pemimpin senior Hamas, Khalil al-Hayya. Pertemuan di Doha ini menandai perubahan signifikan dalam kebijakan AS, yang selama ini menetapkan Hamas sebagai organisasi teroris asing.

Reaksi Israel dan Dukungan dari Dalam Negeri AS
Laporan The Washington Post juga mengungkapkan bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, tidak diberitahu tentang pembicaraan ini melalui saluran resmi sebelum negosiasi terjadi. Hal ini disebutkan oleh sumber Israel yang mengetahui masalah tersebut.

“Netanyahu terkejut dan ini bisa menjadi sumber rasa malu baginya di dalam negeri,” ujar salah satu sumber.

Di sisi lain, keputusan pemerintahan Trump untuk terlibat dalam pembicaraan dengan Hamas mendapat dukungan dari beberapa anggota parlemen AS, termasuk Senator Lindsey Graham (R-South Carolina), yang dikenal sebagai pendukung setia Israel. Graham menyatakan kepercayaannya pada Presiden Trump dalam menangani masalah ini.

Situasi Tawanan di Gaza
Hamas saat ini diperkirakan menahan 24 tawanan hidup, termasuk lima warga negara AS, serta jenazah 34 orang lainnya. Pembebasan tawanan ini menjadi prioritas utama dalam pembicaraan antara AS dan Hamas.

Apa Arti Pembicaraan Ini bagi Masa Depan Gaza?
Pembicaraan ini tidak hanya berfokus pada pembebasan tawanan, tetapi juga membuka peluang untuk perpanjangan gencatan senjata dan pemulihan bantuan kemanusiaan di Gaza. Jika kesepakatan tercapai, ini bisa menjadi langkah penting menuju perdamaian yang lebih stabil di wilayah tersebut.

Namun, tantangan tetap ada. Hamas menegaskan bahwa penarikan pasukan Israel dan penghentian permanen perang adalah syarat mutlak. Sementara itu, reaksi Israel dan tekanan politik dalam negeri AS juga akan memengaruhi hasil akhir dari negosiasi ini.

Ad

RELATED ARTICLES

Ad

- Advertisment -

Most Popular