Jerusalem – Pergolakan politik di Israel semakin memanas setelah pemecatan Ronen Bar sebagai kepala Shin Bet oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Keputusan ini memicu spekulasi luas tentang siapa yang akan menggantikannya di posisi penting tersebut. Seorang pejabat senior dengan inisial “M” disebut sebagai kandidat terkuat untuk mengambil alih jabatan kepala badan intelijen dalam negeri Israel itu.
Siapa “M”? Profil Kandidat Kuat Kepala Shin Bet
Menurut laporan Israel Hayom, “M” memiliki rekam jejak panjang dalam dunia intelijen dan pernah memainkan peran penting dalam negosiasi pembebasan tawanan baru-baru ini. Kepercayaan tinggi yang diberikan Netanyahu padanya menjadi salah satu faktor utama dalam pencalonannya, berbeda dengan Ronen Bar yang disebut-sebut kerap berselisih dengan kebijakan sang perdana menteri.
Lahir dalam keluarga religius di salah satu kibbutz, “M” bergabung dengan Shin Bet pada tahun 1994. Kariernya berkembang pesat, dimulai sebagai koordinator lapangan di Hebron selama Intifada Kedua, hingga akhirnya menjabat sebagai direktur regional—sebuah posisi setara dengan pangkat jenderal dalam militer Israel.
Sebelumnya, “M” dikabarkan telah berencana pensiun, tetapi Netanyahu dan Ronen Bar sendiri sempat meminta agar dirinya menunda keputusan itu demi membantu negosiasi dengan kelompok perlawanan Palestina terkait pertukaran tahanan.
Pemecatan Ronen Bar: Langkah Politik Netanyahu?
Pemecatan Ronen Bar menimbulkan gejolak politik besar di Israel. Banyak pihak menilai langkah ini bukan sekadar pergantian jabatan, tetapi strategi Netanyahu untuk menyingkirkan pejabat yang tidak sepaham dengannya.
Kontroversi semakin meluas setelah beberapa kelompok oposisi berencana menggelar demonstrasi di Yerusalem sebagai bentuk protes atas keputusan ini. Aksi unjuk rasa dijadwalkan berlangsung bersamaan dengan rapat kabinet yang akan membahas pemecatan Bar secara resmi.
Pemimpin oposisi Yair Lapid secara terbuka mengkritik langkah Netanyahu, menegaskan bahwa sang perdana menteri telah kehilangan kepercayaan publik dan seharusnya segera mundur dari jabatannya. Sementara itu, mantan Perdana Menteri Naftali Bennett menyebut bahwa Israel tidak akan bisa pulih dari krisis ini selama Netanyahu masih berkuasa.
Akankah “M” Mengamankan Kebijakan Netanyahu?
Dalam situasi yang semakin memanas, penunjukan kepala baru Shin Bet akan menjadi faktor krusial bagi stabilitas Israel ke depan. Jika “M” benar-benar ditunjuk, pertanyaannya adalah: Apakah ia akan mempertahankan independensi Shin Bet seperti pendahulunya, atau justru menjadi alat Netanyahu dalam mengamankan kebijakan politiknya?
Seiring meningkatnya tekanan dari oposisi dan masyarakat sipil, keputusan Netanyahu terkait kepemimpinan baru Shin Bet akan sangat menentukan arah kebijakan keamanan Israel di masa mendatang.