Wednesday, April 9, 2025
HomeInternasionalTimur Tengah & AfrikaSerangan Loyalis Assad: Reaksi Negara Arab terhadap Suriah

Serangan Loyalis Assad: Reaksi Negara Arab terhadap Suriah

Views: 0

Negara-negara Arab dan regional kembali menunjukkan solidaritas mereka terhadap Suriah, menyusul serangkaian serangan bersenjata yang menargetkan pasukan keamanan di wilayah Sahel. Serangan ini menewaskan puluhan orang dan melukai banyak lainnya, menciptakan tantangan terbesar bagi pemerintahan baru Suriah pasca-kejatuhan Presiden Bashar al-Assad pada 8 Desember lalu.

Qatar dan Yordania menjadi dua negara terdepan yang menyuarakan dukungan penuh bagi Suriah. Keduanya menegaskan komitmen mereka untuk menjaga kedaulatan, keamanan, dan stabilitas negara yang sedang berjuang melawan sisa-sisa kekuatan rezim lama.

Qatar: Kutuk Keras Serangan dan Dukung Langkah Damai
Dalam pernyataan resminya, Kementerian Luar Negeri Qatar mengutuk keras serangan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok bersenjata terhadap pasukan keamanan Suriah. Qatar menegaskan solidaritasnya dengan pemerintah Suriah dan mendukung segala upaya untuk memulihkan perdamaian sipil serta menjaga keamanan dan stabilitas di negara tersebut.

“Qatar berdiri bersama Suriah dalam melindungi kedaulatan, kemerdekaan, persatuan, dan integritas teritorialnya. Kami juga mendukung aspirasi rakyat Suriah untuk meraih kebebasan, pembangunan, dan kemakmuran,” bunyi pernyataan tersebut.

Yordania: Tolak Campur Tangan Asing
Sementara itu, Yordania melalui Kementerian Luar Negerinya menyatakan dukungan penuh bagi Suriah dalam menghadapi ancaman keamanan. Yordania menolak segala bentuk intervensi asing yang berupaya menciptakan kekacauan dan konflik di Suriah.

“Yordania mendukung Republik Arab Suriah dalam menjaga keamanan, stabilitas, persatuan, dan kedaulatannya. Kami menolak segala upaya yang mencoba mendorong Suriah ke dalam kekacauan dan perselisihan,” tegas pernyataan resmi Yordania, Jumat (10/3/2025).

Yordania juga menekankan pentingnya upaya kolektif untuk membangun kembali Suriah di atas fondasi yang menjamin persatuan, keamanan, stabilitas, dan kedaulatan negara. “Hak-hak seluruh rakyat Suriah harus dilindungi dalam proses ini,” tambahnya.

Tantangan Besar bagi Pemerintahan Baru Suriah
Serangan bersenjata yang terjadi di wilayah Sahel menjadi ujian berat bagi pemerintahan baru Suriah. Pasukan keamanan Suriah telah bertempur selama dua hari berturut-turut melawan sisa-sisa kekuatan rezim lama, yang melakukan serangan terorganisir dan menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit.

Insiden ini dianggap sebagai tantangan terbesar yang dihadapi Suriah sejak kejatuhan Bashar al-Assad. Pemerintahan baru kini berupaya keras untuk memulihkan keamanan dan stabilitas, sambil menghadapi tekanan dari berbagai pihak, baik internal maupun eksternal.

Dukungan Regional: Harapan Baru bagi Suriah
Dukungan dari Qatar, Yordania, dan negara-negara Arab lainnya menjadi angin segar bagi Suriah. Solidaritas ini tidak hanya memberikan dukungan moral, tetapi juga mengirim pesan kuat kepada dunia internasional bahwa Suriah tidak sendirian dalam menghadapi tantangan ini.

“Suriah membutuhkan dukungan dari semua pihak untuk membangun kembali negaranya. Kami berharap upaya kolektif ini dapat membawa perdamaian dan stabilitas bagi rakyat Suriah,” ujar seorang analis politik Timur Tengah.

Ad

RELATED ARTICLES

Ad

- Advertisment -

Most Popular