Monday, April 7, 2025
HomeInternasionalAsia PasificUni Eropa kucurkan dana 68 juta euro untuk pengungsi Rohingya

Uni Eropa kucurkan dana 68 juta euro untuk pengungsi Rohingya

Views: 0

Uni Eropa (EU) kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap krisis kemanusiaan yang dialami oleh pengungsi Rohingya. Tahun ini, EU mengalokasikan dana sebesar 68 juta euro (setara Rp1,17 triliun) untuk membantu penanganan krisis tersebut. Bantuan ini akan disalurkan kepada masyarakat Bangladesh yang menampung pengungsi Rohingya, serta pihak-pihak yang terdampak konflik di negara bagian Rakhine Barat, Myanmar.

Komitmen ini diumumkan setelah pertemuan antara Kepala Pemerintahan Transisi Bangladesh, Muhammad Yunus, dengan Komisioner Uni Eropa untuk urusan kesetaraan, kesiapan, dan manajemen krisis, Hadja Lahbib, di Dhaka pada Senin (3/3/2025). Pertemuan ini menjadi momen penting dalam upaya mencari solusi berkelanjutan bagi krisis Rohingya yang telah berlangsung bertahun-tahun.

Bantuan yang Masih Belum Cukup
Meskipun jumlah dana yang dialokasikan tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, Hadja Lahbib mengakui bahwa bantuan tersebut masih belum memadai untuk mencegah memburuknya situasi kemanusiaan di kamp-kamp pengungsi. “Kami menyadari bahwa tantangan yang dihadapi sangat besar. Dana ini hanyalah langkah awal, tetapi kami berkomitmen untuk terus mendukung,” ujarnya.

Bangladesh, sebagai negara yang paling terdampak, saat ini menampung sekitar 1,2 juta pengungsi Rohingya di daerah Cox’s Bazar. Mereka melarikan diri dari serangan militer di Myanmar pada 2017, dan hingga kini belum menemukan solusi permanen. Muhammad Yunus menegaskan bahwa krisis Rohingya merupakan “isu besar” bagi Bangladesh. “Ini telah berlangsung bertahun-tahun tanpa solusi yang jelas. Kami terus berupaya menarik perhatian dunia internasional,” kata Yunus.

Dukungan Internasional dan Kunjungan PBB
Dalam upaya meningkatkan kesadaran global, Yunus juga mengumumkan bahwa Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, akan berkunjung ke Bangladesh pada 13–16 Maret 2025. Kunjungan ini diharapkan dapat mendorong langkah-langkah konkret dari komunitas internasional untuk menyelesaikan krisis Rohingya.

Sebelumnya, koordinator PBB di Bangladesh, Gwyn Lewis, juga menyampaikan keprihatinannya terkait krisis pendanaan yang dihadapi. “Kami sangat khawatir dengan kondisi keuangan saat ini. Tanpa dukungan yang memadai, situasi di kamp-kamp pengungsi akan semakin memburuk,” ujar Lewis saat bertemu Yunus pada Minggu (2/3).

Dampak Krisis Rohingya bagi Bangladesh
Krisis Rohingya tidak hanya menjadi beban kemanusiaan, tetapi juga menimbulkan tekanan ekonomi dan sosial bagi Bangladesh. Sebagai negara dengan sumber daya terbatas, Bangladesh membutuhkan dukungan internasional yang lebih besar untuk menangani situasi ini. Uni Eropa, melalui bantuan finansial ini, berharap dapat meringankan beban yang ditanggung oleh Bangladesh sekaligus memberikan harapan baru bagi pengungsi Rohingya.

Ad

RELATED ARTICLES

Ad

- Advertisment -

Most Popular