Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, baru-baru ini mengumumkan rencana ambisius untuk memasukkan lima mata uang kripto utama ke dalam cadangan strategis nasional. Langkah ini diyakini akan memperkuat posisi AS sebagai pusat kripto global. Kelima kripto yang disebutkan Trump—Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), XRP, Solana (SOL), dan Cardano (ADA)—langsung mengalami lonjakan harga pasar setelah pengumuman tersebut.
Pengumuman ini menandai perubahan signifikan dalam sikap Trump terhadap aset digital. Padahal, pada 2021, ia pernah menyebut Bitcoin sebagai “penipuan” dalam wawancara dengan Fox News. Namun, dalam beberapa pekan terakhir, Trump dan istrinya, Melania, bahkan meluncurkan kripto mereka sendiri, menunjukkan pergeseran pandangan yang dramatis.
Lima Kripto yang Diprioritaskan
Dalam unggahan media sosial pada Minggu, Trump mengungkapkan bahwa ia telah menandatangani perintah eksekutif untuk membentuk Kelompok Kerja Kepresidenan yang bertugas mengembangkan Cadangan Strategis Kripto. “Cadangan ini akan mencakup XRP, SOL, dan ADA,” tulis Trump. Sekitar satu jam kemudian, ia menambahkan, “Dan, tentu saja, BTC dan ETH, sebagai mata uang kripto berharga lainnya, akan menjadi inti dari Cadangan ini.”
Pengumuman ini langsung memicu reaksi pasar. Tiga kripto pertama yang disebutkan—XRP, SOL, dan ADA—mengalami kenaikan harga hingga 62%. Sementara itu, Bitcoin dan Ethereum juga mencatat kenaikan lebih dari 10%. Lonjakan ini mengindikasikan optimisme pasar terhadap langkah Trump, meskipun detail teknis tentang bagaimana cadangan ini akan beroperasi masih belum jelas.
Baca Juga : Indonesia Galang Dana Kemanusiaan untuk Palestina, Targetkan Rp3,27 Triliun
Perubahan Sikap Trump Terhadap Kripto
Selama kampanye kepresidenannya, Trump secara agresif mendekati komunitas kripto, sebuah langkah yang kontras dengan pendahulunya, Joe Biden, yang justru melakukan tindakan keras terhadap industri kripto karena kekhawatiran akan penipuan dan pencucian uang. Trump tampaknya melihat potensi besar dalam aset digital untuk memperkuat ekonomi AS dan memposisikan negara tersebut sebagai pemimpin global dalam industri kripto.
Pada Januari lalu, Trump menandatangani perintah eksekutif untuk membentuk kelompok kerja yang bertugas mengusulkan undang-undang dan regulasi kripto baru. Perintah tersebut juga meminta evaluasi potensi pembentukan cadangan aset digital nasional, yang mungkin akan mencakup kripto yang disita melalui upaya penegakan hukum. Namun, masih belum jelas apakah pembentukan cadangan strategis ini memerlukan persetujuan Kongres.
KTT Kripto Pertama di Gedung Putih
Informasi lebih lanjut tentang rencana ini diharapkan akan diumumkan pada Jumat mendatang, saat Trump berencana mengadakan KTT Kripto pertama di Gedung Putih. Acara ini diprediksi akan menjadi momen penting bagi masa depan industri kripto di AS, dengan partisipasi para pemangku kepentingan utama, termasuk pelaku industri, regulator, dan politisi.
Tantangan dan Kritik
Meskipun rencana Trump menuai antusiasme dari komunitas kripto, tidak sedikit yang meragukan niat di balik langkah ini. Beberapa pihak menuduh Trump dan istrinya mencoba mengambil keuntungan dari kebijakan Gedung Putih dengan meluncurkan kripto mereka sendiri. Selain itu, skeptisisme juga muncul terkait bagaimana cadangan strategis ini akan dikelola dan apakah langkah ini benar-benar akan membawa manfaat jangka panjang bagi ekonomi AS.