Monday, April 7, 2025
HomeInternasionalTimur Tengah & AfrikaIsrael Setuju Bebaskan 620 Tahanan Palestina Setelah Penundaan Netanyahu

Israel Setuju Bebaskan 620 Tahanan Palestina Setelah Penundaan Netanyahu

Views: 0

Gaza – Setelah beberapa hari penundaan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Israel akhirnya sepakat untuk membebaskan 620 tahanan Palestina sesuai jadwal awal. Keputusan ini diumumkan oleh Hamas, menyusul kesepakatan antara kedua pihak. Pembebasan tahanan ini akan dilakukan bersamaan dengan pemulangan jenazah tahanan Israel serta wanita dan anak-anak Palestina yang masih ditahan.

Hamas sebelumnya menuding Israel melanggar perjanjian gencatan senjata yang berlaku sejak 19 Januari, dengan membekukan proses pembebasan tahanan Palestina. Padahal, Hamas telah memenuhi kewajibannya dengan membebaskan tahanan Israel sesuai kesepakatan. Mahmoud Mardawi, seorang pejabat Hamas, menegaskan bahwa tidak akan ada negosiasi lebih lanjut jika Israel tidak menepati komitmennya.

Menurut kantor Netanyahu, penundaan tersebut terjadi karena kekhawatiran atas insiden yang dianggap “memalukan” setelah seorang tahanan Israel mengucapkan terima kasih kepada pejuang Hamas dan mencium kening mereka saat dibebaskan. Namun, tekanan dari mediator internasional, termasuk Mesir dan Qatar, akhirnya memaksa Israel untuk kembali mematuhi kesepakatan.

Latar Belakang Konflik yang Memanas

Sejak 7 Oktober 2023, konflik di Gaza telah menewaskan lebih dari 160.000 warga Palestina, termasuk ribuan orang yang masih dinyatakan hilang. Mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak. Aksi militer Israel, yang didukung penuh oleh Amerika Serikat, terus menuai kecaman dari berbagai pihak internasional.

Perjanjian gencatan senjata yang dimulai pada 19 Januari lalu terdiri dari tiga fase, masing-masing berlangsung selama 42 hari. Fase kedua, yang seharusnya dimulai pada 3 Februari, sempat terhambat akibat keengganan Netanyahu untuk melanjutkan proses. Langkah ini dianggap sebagai upaya Israel untuk memperpanjang konflik dan mempertahankan tekanan militer di Gaza.

Baca Juga : Kelompok HAM AS Minta ICC Selidiki Biden atas Dugaan Kejahatan Perang di Gaza

Masa Depan Negosiasi dan Tekanan Internasional

Dengan pembebasan tahanan yang kini kembali berjalan, harapan untuk meredakan ketegangan di Gaza sedikit terbuka. Namun, Hamas menegaskan bahwa mereka akan terus memantau komitmen Israel. Jika ada pelanggaran lagi, Hamas mengancam akan menghentikan seluruh proses negosiasi.

Sementara itu, peran mediator seperti Mesir dan Qatar tetap krusial dalam memastikan kedua pihak mematuhi kesepakatan. Dunia internasional juga terus mendesak Israel untuk menghentikan operasi militernya dan mencari solusi damai yang berkelanjutan bagi konflik yang telah berlarut-larut ini.

Ad

RELATED ARTICLES

Ad

- Advertisment -

Most Popular