Wednesday, April 9, 2025
HomeInternasionalEropaDonald Tusk : Menyerahnya Ukraina Berarti Menyerahnya "Komunitas Barat"

Donald Tusk : Menyerahnya Ukraina Berarti Menyerahnya “Komunitas Barat”

Perdana Menteri Polandia mengatakan penyerahan paksa Ukraina akan menjadi penyerahan 'seluruh komunitas Barat' secara keseluruhan.

Views: 0

KYIV – Perdana Menteri Polandia, Donald Tusk, menegaskan bahwa menyerahnya Ukraina dalam konflik dengan Rusia akan berdampak luas bagi seluruh komunitas Barat. Pernyataan ini muncul di tengah sinyal perubahan kebijakan Amerika Serikat terhadap Kyiv di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump.

Dalam sebuah unggahan di platform media sosial X pada Rabu malam, Tusk menuliskan, “Penyerahan paksa Ukraina akan berarti penyerahan seluruh komunitas Barat. Dengan segala konsekuensinya. Dan jangan ada yang berpura-pura tidak melihatnya.” Seruan ini mencerminkan kekhawatiran di antara negara-negara Eropa yang selama ini berperan sebagai pendukung utama Ukraina dalam menghadapi agresi Rusia.

Komentar Tusk menyusul pernyataan kontroversial dari Presiden Trump, yang menyebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebagai seorang “diktator.” Trump juga menegaskan bahwa Ukraina telah menerima bantuan keuangan dalam jumlah besar dari AS—lebih dari $350 miliar—dan mempertanyakan mengapa Eropa tidak berkontribusi lebih besar dalam mendukung Ukraina.

Melalui unggahan di Truth Social, Trump menyampaikan kritiknya terhadap pemerintahan Joe Biden. “AS telah menghabiskan $200 miliar lebih banyak daripada Eropa. Mengapa Joe Biden tidak menuntut kompensasi? Perang ini jauh lebih penting bagi Eropa dibandingkan bagi kita, yang dipisahkan oleh lautan yang besar dan indah,” tulisnya. Trump juga menyoroti keputusan Zelensky untuk tidak mengadakan pemilihan presiden di tengah perang yang masih berlangsung.

Di sisi lain, Polandia—yang dikenal sebagai salah satu pendukung setia Ukraina—menegaskan bahwa mereka tidak akan mengirim pasukan militernya ke Ukraina. Pernyataan ini muncul setelah Inggris mengumumkan rencananya untuk mengirim pasukan ke negara yang tengah dilanda konflik tersebut. Keputusan ini juga mencerminkan kekhawatiran bahwa perubahan kebijakan AS dapat mempengaruhi dinamika dukungan Barat terhadap Kyiv.

Sementara itu, Wakil Presiden AS, J.D. Vance, dalam kunjungannya ke Eropa pekan lalu, menyampaikan bahwa ancaman utama bagi peradaban Barat justru datang dari dalam, mengacu pada isu-isu seperti kebebasan berbicara dan perubahan sosial yang kerap disebut sebagai bagian dari ‘perang budaya’.

Dalam perkembangan terbaru, Presiden Zelensky dijadwalkan bertemu dengan Jenderal Keith Kellogg, utusan khusus Trump, di Kyiv pada Kamis. Pertemuan ini diperkirakan akan membahas arah kebijakan AS terhadap Ukraina dan bagaimana Kyiv harus menyesuaikan strateginya dalam menghadapi perubahan dinamika geopolitik global.

Dengan ketidakpastian yang semakin meningkat, negara-negara Eropa kini menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan dukungan bagi Ukraina, terutama jika AS benar-benar mengurangi keterlibatannya. Keputusan yang diambil dalam beberapa bulan mendatang akan menentukan arah konflik ini dan dampaknya terhadap stabilitas global.

Sourceanadolu

Ad

RELATED ARTICLES

Ad

- Advertisment -

Most Popular