Monday, April 7, 2025
HomeInternasionalAmerika-KanadaTrump Siapkan Tarif Impor 25% untuk Mobil, Semikonduktor, dan Farmasi

Trump Siapkan Tarif Impor 25% untuk Mobil, Semikonduktor, dan Farmasi

Views: 0

Washington, D.C., 19 Februari 2025 – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali membuat gebrakan dalam kebijakan perdagangan internasional. Rencananya, Trump akan mengenakan tarif impor sebesar 25% pada produk mobil, semikonduktor, dan farmasi. Pengumuman resmi mengenai kebijakan ini diprediksi akan dilakukan paling cepat pada 2 April mendatang.

Kebijakan ini dinilai dapat memperluas ketegangan perang dagang global yang sudah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir. Sebelumnya, Trump telah memberlakukan tarif 25% pada impor baja dan aluminium yang mulai berlaku pada Maret 2025. Langkah terbaru ini dianggap sebagai upaya untuk memperkuat posisi AS dalam perdagangan global.

“Kami akan mengenakan tarif sektoral pada produk farmasi dan semikonduktor mulai dari 25% atau lebih tinggi, dan tarif ini akan meningkat secara signifikan dalam kurun waktu satu tahun,” ujar Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih.

Trump juga memberikan kesempatan kepada produsen chip semikonduktor dan obat-obatan farmasi untuk mengambil langkah strategis sebelum tarif resmi diberlakukan. Dia mendorong perusahaan-perusahaan tersebut untuk membangun pabrik di AS agar terhindar dari bea masuk yang tinggi.

Sejak pelantikannya empat minggu lalu, Trump telah mengambil serangkaian langkah proteksionis. Salah satunya adalah mengenakan tarif 10% pada semua impor dari Cina, di samping tarif yang sudah ada sebelumnya. Selain itu, AS juga memberlakukan tarif 25% pada barang-barang dari Meksiko dan impor non-energi dari Kanada.

Minggu lalu, Trump memerintahkan tim ekonominya untuk menyusun rencana tarif timbal balik yang disesuaikan dengan tingkat tarif setiap negara, produk per produk. Langkah ini diyakini akan memicu reaksi keras dari mitra dagang AS, terutama Cina, yang selama ini menjadi salah satu eksportir utama semikonduktor dan produk farmasi ke AS.

Analis ekonomi memprediksi kebijakan ini akan berdampak signifikan pada pasar global. Kenaikan tarif impor dapat menyebabkan lonjakan harga produk-produk tersebut di dalam negeri AS, yang pada akhirnya akan membebani konsumen. Di sisi lain, langkah ini juga dapat memicu retaliasi dari negara-negara lain, memperburuk ketegangan perdagangan global.

“Kebijakan ini adalah pedang bermata dua. Di satu sisi, AS berusaha melindungi industri dalam negeri. Di sisi lain, risiko perang dagang yang lebih luas tidak bisa dihindari,” kata seorang analis ekonomi yang enggan disebutkan namanya.

Sementara itu, reaksi dari industri otomotif, teknologi, dan farmasi mulai bermunculan. Beberapa produsen chip semikonduktor global telah menyatakan kekhawatiran mereka atas kebijakan ini, sementara perusahaan farmasi multinasional sedang mempertimbangkan opsi relokasi pabrik ke AS.

Ad

RELATED ARTICLES

Ad

- Advertisment -

Most Popular