Monday, April 7, 2025
HomeEntertainmentFilmCancel Culture: Film 'A Business Proposal' Dapat Rating 1/10 di IMDb

Cancel Culture: Film ‘A Business Proposal’ Dapat Rating 1/10 di IMDb

Views: 0

Netizen Indonesia dan Pengaruhnya di Dunia Digital

Jakarta – Adaptasi film Indonesia dari Webtoon Korea ‘The Office Blind Date’, yaitu ‘A Business Proposal’, menjadi sorotan setelah mendapatkan rating rendah di IMDb. Film yang diproduksi oleh Falcon Pictures ini tercatat hanya memperoleh skor 1/10, diduga akibat boikot dari netizen Indonesia.

Fenomena Cancel Culture di Indonesia

Fenomena cancel culture yang semakin marak di dunia maya dianggap sebagai faktor utama di balik rating buruk tersebut. Enda Nasution, seorang pengamat media sosial sekaligus Koordinator Bijak Bersosmed, menilai bahwa pengaruh netizen Indonesia dalam membentuk opini publik memang sangat kuat.

“Kekuatan netizen memang luar biasa. Tidak hanya dalam kasus film ini, tetapi juga dalam berbagai peristiwa lainnya. Misalnya, insiden wasit asal Bahrain yang dianggap tidak adil terhadap Timnas Indonesia, yang kemudian dihujani komentar ribuan netizen di akun media sosialnya,” ujar Enda

Dampak Nyata dari Cancel Culture

Enda menegaskan bahwa cancel culture memiliki dampak nyata, terutama dalam konteks digital. Salah satu bentuknya adalah pemberian ulasan negatif secara massal, yang dapat mempengaruhi reputasi sebuah produk, layanan, atau individu di dunia maya. Namun, dampak lebih besar terjadi ketika aksi boikot berlanjut ke dunia nyata, seperti menghentikan pembelian produk atau pemutusan kontrak kerja sama dengan selebriti yang terkena imbas dari serangan netizen.

“Kekuatan sebenarnya dari cancel culture bukan hanya dari komentar negatif, tetapi dari tindakan nyata seperti memboikot produk atau tidak lagi mendukung seorang selebriti. Akibatnya, perusahaan atau pihak terkait bisa enggan bekerja sama dengan figur publik yang telah menjadi sasaran,” tambahnya.

Ia juga menyinggung kasus pegawai PT Timah yang sebelumnya viral, menekankan bahwa insiden tersebut juga merupakan bagian dari cancel culture yang berkembang di Indonesia.

Risiko dan Sisi Lain Cancel Culture

Namun, Enda mengingatkan bahwa cancel culture juga memiliki risiko tersendiri. Keputusan gegabah dalam menjatuhkan seseorang bisa berujung pada ketidakadilan, terutama jika masalah yang sebenarnya lebih kompleks daripada yang terlihat di media sosial.

“Netizen Indonesia memang dikenal sebagai pihak yang cepat bereaksi, tetapi di sisi lain juga memiliki sifat pemaaf. Contohnya adalah Gofar Hilman, yang sempat terkena cancel culture hingga kehilangan banyak kontrak kerja. Namun, setelah masalahnya selesai, ia perlahan bisa kembali ke dunia hiburan,” jelasnya.

Kontroversi Adaptasi Film ‘A Business Proposal’

Film ‘A Business Proposal’ versi Korea sebelumnya telah sukses besar dengan dibintangi oleh Ahn Hyo Seop dan Kim Sejeong. Versi Indonesia, yang dibintangi oleh Abidzar Al Ghifari dan Ariel Tatum, justru menghadapi tantangan berat sejak penayangannya pada 6 Februari 2025.

Akibat ancaman boikot dari netizen, jumlah penonton di hari pertama menjadi perhatian. Menyikapi reaksi negatif tersebut, Abidzar Al Ghifari telah mengeluarkan pernyataan permintaan maaf kepada para penggemar asli ‘A Business Proposal’.

“Saya memohon maaf untuk semua yang telah tersakiti atas sikap, perbuatan, dan ucapan saya yang salah. Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan saya pelajaran berharga. Ini menjadi pengalaman besar bagi saya untuk berkembang menjadi pribadi yang lebih dewasa dan bijaksana,” tulis Abidzar dalam pernyataan resminya.

Masa Depan Film di Tengah Cancel Culture

Terlepas dari kontroversi yang mengiringi, film ini masih memiliki peluang untuk membuktikan kualitasnya. Apakah adaptasi ini akan bangkit dari kritik atau justru semakin tenggelam akibat cancel culture?

Sourcedetik

Ad

RELATED ARTICLES

Ad

- Advertisment -

Most Popular