Washington – Pemerintah Amerika Serikat telah secara resmi menginformasikan Kongres mengenai keputusan untuk melanjutkan penjualan senjata ke Israel dengan total nilai lebih dari 8 miliar dolar AS. Langkah ini mempercepat proses tanpa melalui prosedur peninjauan informal yang sebelumnya tengah berlangsung di komisi House of Representatives.
Menurut laporan The New York Times, keputusan ini diumumkan hanya dua hari setelah pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih. Dalam kesempatan tersebut, Trump menyatakan bahwa AS akan berupaya untuk “mengendalikan” Jalur Gaza dan mengubahnya menjadi “Riviera Timur Tengah.”
Kongres menerima pemberitahuan resmi pada Kamis lalu. Pada hari yang sama, Pentagon mengumumkan dua keputusan utama terkait penjualan senjata tersebut. Pertama, AS akan menjual 3.000 rudal udara-ke-permukaan Hellfire kepada Israel dengan nilai transaksi sebesar 660 juta dolar AS. Kedua, AS akan mengirimkan bom dan peralatan panduan dengan total nilai mencapai 7,75 miliar dolar AS.
Namun, Pentagon belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait penjualan peluru artileri, yang dikategorikan sebagai penjualan komersial langsung sehingga tidak memerlukan laporan terperinci. Secara keseluruhan, nilai total dari penjualan ini melebihi angka 8 miliar dolar AS.
Kesepakatan ini pertama kali diumumkan oleh pemerintahan mantan Presiden Joe Biden pada awal Januari. Setelah itu, proposal tersebut diajukan ke Komite Urusan Luar Negeri DPR dan Komite Hubungan Luar Negeri Senat untuk proses peninjauan informal. Dengan langkah terbaru ini, proses tersebut dilewati, mempercepat implementasi kesepakatan.
Keputusan ini menuai berbagai reaksi dari kalangan politik dan masyarakat internasional. Para pendukung menyatakan bahwa langkah ini memperkuat hubungan strategis antara AS dan Israel, sementara pihak yang menentang menyoroti potensi dampaknya terhadap situasi di Timur Tengah.
[…] AS Lanjutkan Penjualan Senjata ke Israel Senilai Lebih dari 8 Miliar Dolar […]