Friday, March 28, 2025
HomeInternasionalEropaBerubah Sikap, Zelensky Buka Peluang Negosiasi dengan Putin

Berubah Sikap, Zelensky Buka Peluang Negosiasi dengan Putin

Views: 0

Dinamika Politik Ukraina-Rusia Berubah, Akankah Dialog Terwujud?

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, membuka kemungkinan untuk bernegosiasi dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, jika hal itu menjadi satu-satunya cara untuk mengakhiri konflik yang berkepanjangan di Ukraina. Dalam wawancara dengan jurnalis Inggris, Piers Morgan, yang dipublikasikan pada Selasa, 4 Februari 2025, Zelensky menegaskan bahwa meskipun ia siap mempertimbangkan dialog, hubungannya dengan Putin tetap penuh ketegangan.

“Jika negosiasi adalah satu-satunya jalan menuju perdamaian bagi rakyat Ukraina tanpa mengorbankan kepentingan mereka, maka tentu kami akan mempertimbangkannya. Namun, saya tidak bisa bersikap baik kepada Putin karena saya menganggapnya sebagai musuh, dan saya yakin dia juga menganggap saya demikian,” ujar Zelensky.

Pernyataan ini mencerminkan perubahan sikap Zelensky terhadap kemungkinan dialog dengan Rusia. Sebelumnya, ia menolak bernegosiasi dengan Putin dan bahkan menandatangani dekrit yang melarang perundingan dengan pemimpin Rusia tersebut. Namun, bulan lalu, Zelensky mengklarifikasi bahwa larangan tersebut hanya berlaku bagi pejabat Ukraina, bukan untuk dirinya secara pribadi. Dekrit yang diterbitkan pada 2022 menyatakan bahwa negosiasi tidak memungkinkan, meskipun tidak secara spesifik menyebut individu atau institusi tertentu.

Putin Pertanyakan Legitimasi Zelensky Atas Ukraina

Sementara itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin, menanggapi sikap terbaru Zelensky dengan menyatakan bahwa presiden Ukraina tersebut sudah tidak memiliki legitimasi untuk menandatangani kesepakatan baru. Menurut Putin, masa jabatan Zelensky seharusnya berakhir pada Mei 2024, dan tidak ada mekanisme konstitusional yang dapat memperpanjang pemerintahannya. Meskipun demikian, Putin mengungkapkan kesiapannya untuk mengirim tim negosiator jika Zelensky membuka peluang dialog.

“Kami masih bisa bernegosiasi dengan siapa pun. Namun, Zelensky tidak memiliki legitimasi untuk menandatangani perjanjian apa pun. Jika dia ingin berbicara, saya akan mengirim tim untuk berdiskusi dengannya,” kata Putin.

Putin juga menyoroti bahwa dekrit yang diterbitkan oleh Zelensky menjadi penghalang utama dalam proses negosiasi antara kedua negara. Namun, ia menegaskan bahwa timnya akan terdiri dari para ahli hukum yang bertugas untuk menilai otoritas tim negosiasi Ukraina dan memastikan apakah mereka memiliki status hukum yang sah untuk menandatangani kesepakatan.

Dengan dinamika politik yang terus berkembang, dunia kini menunggu bagaimana langkah selanjutnya dari kedua pemimpin ini dalam menentukan nasib hubungan Ukraina dan Rusia ke depan. Perubahan sikap dan strategi dari masing-masing pihak akan menjadi faktor kunci dalam menentukan kemungkinan tercapainya resolusi damai di tengah konflik yang telah berlangsung selama lebih dari dua tahun.

Ad

RELATED ARTICLES

Ad

- Advertisment -

Most Popular