Thursday, April 17, 2025
HomeNewsNasionalKapal Induk Charles de Gaulle Tinggalkan Lombok, Lanjutkan Misi ke Bali

Kapal Induk Charles de Gaulle Tinggalkan Lombok, Lanjutkan Misi ke Bali

Lombok – Kapal induk bertenaga nuklir milik Prancis, Charles de Gaulle, resmi meninggalkan Pelabuhan Gili Mas, Lombok Barat, pada Senin (3/2/2025). Keberangkatan kapal perang sepanjang 262 meter ini diiringi dengan upacara pelepasan yang melibatkan personel TNI AD, AL, dan AU yang berbaris rapi sebagai bentuk penghormatan kepada para tentara dan kru kapal.

photo: tribun

Menurut Paur Ops Lanal Mataram, Lettu Laut (P) Novie Ardian, kapal induk tersebut melanjutkan perjalanannya ke Bali untuk menjalani berbagai agenda, termasuk latihan militer bersama dan kegiatan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK).

“Mereka akan melaksanakan latihan bersama serta mengikuti kegiatan MNEK di Bali, yang merupakan bagian dari upaya peningkatan kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Prancis,” ujar Novie.

Sementara itu, Bintara Penerangan TNI AL Mataram, Serka Putu Agung Bikswantara, menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan pelepasan kapal dimulai dengan proses Pandu on board Kapal Perang Angkatan Laut (KPA) Prancis, pelepasan tali tambat, hingga pemantauan pergerakan kapal saat meninggalkan pelabuhan.

Penguatan Hubungan Pertahanan Indonesia-Prancis

Kehadiran Charles de Gaulle di Indonesia bukan sekadar kunjungan militer biasa. Berdasarkan keterangan resmi dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI), kapal ini membawa 1.780 personel dengan misi mempererat kerja sama bilateral antara Indonesia dan Prancis di bidang pertahanan.

Selain itu, dalam pertemuan yang berlangsung di atas kapal, delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Sjafrie Sjamsoeddin berkesempatan meninjau langsung combat management system kapal Charles de Gaulle. Kunjungan ini juga menjadi momen penting untuk menindaklanjuti rencana pembelian 42 pesawat tempur Rafale serta kapal selam Scorpene oleh Indonesia.

Sebagai bagian dari upaya memperdalam hubungan pertahanan kedua negara, delegasi Indonesia juga menjajal sejumlah alutsista buatan Prancis, seperti helikopter Caracal dan pesawat Falcon. Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertahanan Prancis dan Sjafrie sepakat untuk meningkatkan kemampuan personel TNI dalam bahasa Prancis sebagai bagian dari persiapan pengoperasian alutsista yang akan dibeli dari Prancis.

Prancis berencana mengirimkan tenaga ahli untuk mengajar bahasa Prancis kepada personel TNI, sementara Indonesia akan menyediakan infrastruktur pendukung. Program pelatihan bahasa ini nantinya akan dipusatkan di Akademi Militer Magelang, melibatkan prajurit dari tiga matra yang diproyeksikan akan mengawaki pesawat Rafale dan kapal selam Scorpene.

Dengan agenda latihan bersama dan kerja sama strategis yang terus berkembang, hubungan antara Indonesia dan Prancis di bidang pertahanan semakin erat. Kehadiran kapal induk Charles de Gaulle di perairan Indonesia menjadi simbol dari kemitraan yang semakin kuat antara kedua negara.

Ad

RELATED ARTICLES

Ad

- Advertisment -

Most Popular