Unjuk Kekuatan Teheran
Iran kembali menunjukkan kemampuannya dalam pengembangan teknologi pertahanan dengan memperkenalkan misil balistik terbaru bernama Etemad. Dalam acara yang digelar di Teheran pada Minggu (2/2/2025), Presiden Masoud Pezeshkian turut hadir untuk menyaksikan langsung pameran tersebut.
Dilansir dari AFP, stasiun televisi pemerintah menayangkan gambar misil yang diklaim memiliki jangkauan hingga 1.700 kilometer. Senjata strategis ini merupakan hasil produksi Kementerian Pertahanan Iran dan menambah daftar panjang persenjataan canggih yang dimiliki negara tersebut.
Ancaman bagi Pihak Lawan
Dengan kemampuan jangkauannya yang luas, misil Etemad diyakini dapat mencapai sejumlah target strategis, termasuk wilayah Israel. Presiden Pezeshkian dalam pidatonya menegaskan bahwa pengembangan teknologi pertahanan dan antariksa ini bertujuan untuk memperkuat pertahanan nasional.
“Penguatan kapabilitas teknologi pertahanan dan antariksa kami dimaksudkan untuk memastikan bahwa tidak ada negara yang berani mengancam atau menyerang wilayah Iran,” ujar Pezeshkian dalam pidato yang disiarkan langsung oleh televisi nasional.
Sejarah dan Perkembangan Industri Militer Iran
Pameran misil ini bertepatan dengan peringatan Hari Antariksa Nasional Iran, beberapa hari sebelum perayaan 46 tahun berdirinya Republik Islam Iran pada 10 Februari 1979. Sebelum revolusi 1979 yang dipimpin Ayatullah Ruhollah Khomeini, Iran merupakan sekutu dekat Amerika Serikat dan bergantung pada teknologi militer dari negara tersebut.
Namun, sejak pecahnya revolusi dan pemutusan hubungan diplomatik dengan Washington, Iran menghadapi berbagai sanksi internasional. Akibatnya, negara tersebut berupaya mandiri dalam memproduksi persenjataan, termasuk sistem pertahanan udara, drone, serta misil seperti Etemad yang baru diperkenalkan.
Langkah ini menjadi bukti bahwa Iran terus berupaya memperkuat pertahanannya di tengah tekanan global dan dinamika geopolitik yang terus berkembang
