Monday, April 7, 2025
HomeInternasionalEropaRibuan Mahasiswa Serbia Berunjuk Rasa, Blokade Jembatan di Novi Sad

Ribuan Mahasiswa Serbia Berunjuk Rasa, Blokade Jembatan di Novi Sad

Views: 0

Serbia, Ribuan mahasiswa di Serbia terus melanjutkan aksi protes mereka yang telah berlangsung selama berminggu-minggu, menuntut keadilan atas runtuhnya kanopi beton di stasiun kereta api Novi Sad yang menewaskan 15 orang. Setelah menempuh perjalanan sejauh 80 kilometer dari Beograd, ratusan mahasiswa akhirnya tiba di Novi Sad dengan tekad kuat untuk menyuarakan tuntutan mereka.

Perjalanan Melelahkan Demi Keadilan

Para mahasiswa ini melakukan pawai dua hari penuh tantangan, berjalan kaki dari ibu kota Serbia menuju Novi Sad. Setibanya di sana, mereka disambut dengan hangat oleh ribuan warga yang turut mendukung gerakan mereka. Salah seorang mahasiswa, Dung Grabos, mengungkapkan rasa bangga dan haru melihat solidaritas yang ditunjukkan oleh penduduk Novi Sad.

“Saya sangat bangga dengan semua orang yang berjalan kaki selama dua hari untuk sampai ke sini. Mereka lelah, kaki mereka sakit, tetapi mereka tetap berjuang. Sambutan dari masyarakat Novi Sad sungguh luar biasa,” ujar Dung.

Blokade Jembatan dan Penghormatan kepada Korban

Sebagai bentuk aksi protes, para mahasiswa merencanakan untuk memblokir tiga jembatan di Sungai Danube. Aksi ini juga menjadi momen peringatan tiga bulan sejak insiden tragis runtuhnya kanopi beton di stasiun kereta Novi Sad pada 1 November lalu. Sambil membawa karangan bunga dengan nama-nama korban, mereka mendatangi gedung stasiun untuk memberikan penghormatan.

Tuntutan Mahasiswa dan Tekanan terhadap Pemerintah

Gelombang protes yang semakin besar ini telah memberikan tekanan yang signifikan terhadap pemerintah Serbia. Awal pekan ini, Perdana Menteri Miloš Vučević mengundurkan diri sebagai respons atas desakan publik. Namun, para mahasiswa tetap merasa bahwa perjuangan mereka belum berakhir.

“Kami ingin hidup di negara yang lebih baik, lebih adil, dan bebas dari korupsi. Kami akan terus berjuang sampai tuntutan kami dipenuhi,” tegas Luka Brozic, seorang mahasiswa dari Novi Sad.

Petugas penyelamat memeriksa lokasi kejadian setelah kanopi runtuh di stasiun kereta api Novi Sad (AP Photo)

Tuduhan Korupsi dalam Proyek Infrastruktur

Banyak warga Serbia menduga bahwa runtuhnya kanopi beton ini bukan sekadar kecelakaan, melainkan akibat korupsi yang mengakar dalam proyek-proyek infrastruktur besar. Keterlibatan perusahaan asing, termasuk perusahaan dari China yang terlibat dalam renovasi stasiun, turut menambah spekulasi bahwa pengawasan proyek tersebut tidak dilakukan dengan ketat.

Jaksa telah menuntut 13 orang terkait insiden ini, termasuk seorang menteri pemerintah dan beberapa pejabat negara. Namun, pembebasan mantan Menteri Konstruksi Goran Vesić dari tahanan semakin memunculkan keraguan mengenai transparansi penyelidikan.

Masa Depan Serbia dan Harapan Rakyat

Presiden Serbia, Aleksandar Vučić, dan partainya, Partai Progresif Serbia (SNS), kini menghadapi tekanan besar. Banyak pihak menilai pemerintahan Vučić semakin otoriter dan mengekang kebebasan demokrasi, meskipun ada janji membawa Serbia ke Uni Eropa.

Para mahasiswa dan masyarakat yang mendukung gerakan ini berharap bahwa aksi protes mereka dapat membawa perubahan nyata. Mereka menginginkan negara yang lebih transparan, adil, dan bebas dari korupsi sistemik yang telah lama menjadi momok dalam pembangunan Serbia.

Dengan semangat juang yang tinggi, para demonstran berjanji untuk terus bergerak sampai keadilan benar-benar ditegakkan.

Sourceeuronews

Ad

RELATED ARTICLES

Ad

- Advertisment -

Most Popular