Peredaran produk Coca-Cola di Eropa sementara dihentikan menyusul temuan kadar klorat yang tinggi dalam beberapa produknya. Sejumlah minuman soda populer seperti Coca-Cola, Sprite, dan Diet Coke ditarik dari pasaran di Belgia, Luksemburg, dan Belanda.
Dalam pernyataannya, Coca-Cola menegaskan bahwa hasil analisis dari ahli independen menunjukkan risiko bagi konsumen tergolong rendah. “Kami belum menerima keluhan dari konsumen terkait temuan ini,” ujar juru bicara perusahaan kepada BBC pada Rabu (29/1/2025).
Produk yang terdampak meliputi minuman kaleng impor seperti Appletiser, Coca-Cola Original Taste, Coca-Cola Zero Sugar, Diet Coke, dan Sprite Zero dengan kode produksi antara 328 GE hingga 338 GE, yang dapat ditemukan di bagian bawah kaleng.
Otoritas terkait pun bergerak cepat. Anne Gravett dari Badan Standar Makanan (FDA) mengatakan pihaknya sedang menyelidiki masalah ini. “Jika kami menemukan makanan atau minuman yang tidak aman, kami akan segera mengambil tindakan untuk menariknya dari peredaran dan memberitahu konsumen,” jelasnya.
Klorat dalam kadar tinggi berpotensi membahayakan kesehatan, terutama bagi anak-anak dan mereka yang memiliki masalah tiroid. Zat ini dapat terbentuk saat disinfektan berbasis klorin digunakan dalam pengolahan air atau makanan. NHS dan ahli gizi Caron Grazette menambahkan bahwa meskipun dalam jumlah kecil, penggunaan bahan kimia yang juga ditemukan dalam produksi kembang api dan disinfektan ini perlu ditinjau ulang.
Paparan klorat yang berlebihan bisa menyebabkan gangguan kesehatan seperti mual, muntah, diare, serta mengurangi kemampuan darah untuk menyerap oksigen.
Menurut juru bicara Coca-Cola, kadar klorat yang tinggi terdeteksi dalam uji rutin di fasilitas produksi mereka di Ghent, Belgia. Sebagian besar produk yang terdampak sudah ditarik dari rak, dan perusahaan saat ini sedang dalam proses menarik sisanya guna memastikan keamanan konsumen.