Thursday, April 10, 2025
HomeInternasionalEropaMenteri Israel Batalkan Kunjungan ke Parlemen Eropa: Alasan Keamanan

Menteri Israel Batalkan Kunjungan ke Parlemen Eropa: Alasan Keamanan

Views: 0

Brussel, (Newsindomedia) — Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengambil langkah tak biasa dengan menginstruksikan Menteri Urusan Diaspora, Amichai Chikli, untuk membatalkan kunjungannya ke Parlemen Eropa di Brussel. Keputusan ini diumumkan pada Minggu (27/1/2025) dengan alasan keamanan, berdasarkan peringatan konkret yang diterima dari dinas keamanan Israel. Langkah ini menarik perhatian publik internasional karena dinilai mencerminkan meningkatnya ketegangan di Eropa terkait keamanan bagi tokoh Israel.

Ancaman Keamanan dan Kontroversi Undangan

Dalam pernyataan resmi yang dirilis kantor perdana menteri Israel, disebutkan bahwa keputusan tersebut diambil “based on concrete warnings, and following security officials’ directives.” Meski demikian, rincian ancaman tersebut tidak diungkapkan. Sumber Israel menegaskan bahwa peringatan tersebut datang dari pihak keamanan Israel, bukan otoritas Belgia.

Chikli sebelumnya dijadwalkan berpidato pada acara peringatan Holocaust yang digelar di Parlemen Eropa pada Selasa (28/1). Acara ini diselenggarakan oleh dua anggota parlemen dari Partai Rakyat Eropa (EPP), Lukas Mandl dan Andrey Kovatchev. Namun, undangan untuk Chikli memicu protes dari lebih dari 40 keluarga sandera Israel yang ditawan Hamas sejak Oktober 2023. Mereka menilai kehadiran Chikli tidak pantas karena ia dianggap menentang kesepakatan gencatan senjata yang memungkinkan pembebasan sandera.

Dalam surat yang ditandatangani keluarga sandera dan 32 pemimpin komunitas Yahudi, mereka menyebut Chikli sebagai figur yang “memecah belah” dengan pandangan politiknya yang ekstrem. “Posisi Menteri Chikli tidak mencerminkan nilai atau suara masyarakat Israel yang lebih luas maupun komunitas Yahudi global,” bunyi surat tersebut. Protes ini juga mendapatkan dukungan dari Evin Incir, anggota parlemen Swedia yang vokal menyerukan pembatalan undangan tersebut.

Pernyataan dan Respons Chikli

Dalam pernyataannya, Chikli menyatakan kekecewaannya atas pembatalan kunjungan ini. “Sayangnya, ibu kota Eropa telah menjadi tempat yang tidak aman bagi orang Yahudi dan Israel,” katanya. Komentar ini menambah sorotan pada isu keamanan dan meningkatnya antisemitisme di Eropa.

Namun, Yayasan Hind Rajab, sebuah organisasi yang sering mengajukan pengaduan hukum terhadap tokoh Israel, memberikan pandangan berbeda. Mereka menilai pembatalan ini lebih terkait dengan upaya Chikli menghindari tindakan hukum. Pendiri yayasan, Dyab Abou Jahjah, menyebutkan bahwa ia telah berencana mengajukan pengaduan hukum terhadap Chikli atas dugaan ancaman di media sosial.

Polemik Gencatan Senjata dan Pandangan Politik

Chikli menjadi sorotan karena sikapnya yang menentang kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas, yang memungkinkan pembebasan sandera Israel. Kritik terhadapnya juga diperkuat oleh dukungannya terhadap politisi sayap kanan Eropa dan komentarnya yang dianggap mempromosikan pengusiran warga dari Gaza dan Lebanon selatan.

Dalam konteks ini, Dan Sobovitz, seorang koordinator surat protes dari keluarga sandera, menegaskan pentingnya menjaga acara peringatan Holocaust tetap bermartabat dan tidak disalahgunakan untuk kepentingan politik. “Perang melawan antisemitisme terlalu penting untuk dipolitisasi oleh individu yang menyebarkan kebencian dan ketakutan,” kata Sobovitz.

Implikasi untuk Hubungan Israel-Eropa

Kasus ini tidak hanya menggarisbawahi tantangan keamanan bagi pejabat Israel di Eropa, tetapi juga memunculkan pertanyaan tentang hubungan diplomatik Israel dengan Uni Eropa. Tal Rabina, direktur strategis Asosiasi Yahudi Eropa, menyayangkan situasi ini. “Fakta bahwa pada tahun 2025 seorang menteri Israel harus membatalkan kunjungan ke negara Eropa Barat karena alasan keamanan menunjukkan bahwa banyak janji ‘tidak akan pernah lagi’ masih jauh dari kenyataan,” ujarnya.

Di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik, pembatalan kunjungan ini menjadi pengingat bahwa isu keamanan, politik, dan hak asasi manusia saling terkait erat dalam hubungan internasional. Publik kini menanti bagaimana perkembangan selanjutnya akan mempengaruhi dinamika antara Israel dan Eropa.

Ad

RELATED ARTICLES

1 COMMENT

Comments are closed.

Ad

- Advertisment -

Most Popular