Maranello – Kemampuan Ferrari untuk meningkatkan performa mobil mereka sepanjang musim menjadi titik cerah bagi Lewis Hamilton yang kini bergabung dengan tim asal Italia tersebut. Selama beberapa tahun terakhir, Ferrari kerap kesulitan menjaga momentum pengembangan, terutama di tengah panasnya persaingan Formula 1. Namun, performa Charles Leclerc dan Carlos Sainz tahun lalu menunjukkan bahwa Ferrari mampu bangkit dari masa sulit.
Connor McDonagh dari Crash F1 mengungkapkan hal ini dalam podcastnya. “Hal yang krusial bagi Ferrari tahun lalu adalah bagaimana mereka mengatasi tantangan pengembangan di tengah musim. Mereka berhasil bangkit dari keterpurukan,” ujarnya.
McDonagh juga menyoroti momen penting di musim lalu. “Peningkatan mereka di Barcelona memang sempat membuat performa mereka menurun. Mereka turun menjadi tim tercepat ketiga atau keempat. Namun, dengan pendekatan berbeda di Silverstone, Carlos Sainz dan Charles Leclerc berhasil mengatasi masalah tersebut.
“Kemudian, Ferrari kembali menunjukkan kekuatan dengan peningkatan signifikan di Monza, bahkan meraih kemenangan tak terduga di COTA. Mereka menutup musim dengan catatan positif, membuktikan bahwa mereka mampu mengembangkan mobil dengan baik.”
Ferrari di Era Vettel: Pelajaran Berharga
Selama era Sebastian Vettel, Ferrari kerap mengalami penurunan performa seiring berjalannya musim. Namun, situasi kini tampaknya berbeda. McDonagh mencatat, “Pada masa Vettel melawan Hamilton, Ferrari sering kehilangan keunggulan mereka di tengah musim. Tapi kali ini ada tanda-tanda yang menjanjikan.
“Ketika Anda merekrut Hamilton, itu berarti Anda serius ingin menantang gelar juara. Dengan mobil yang kompetitif, Hamilton pasti akan memiliki motivasi tinggi untuk meraih kemenangan.”
Persaingan Ketat dengan Red Bull dan McLaren
Meski Ferrari menunjukkan potensi besar, McDonagh mengingatkan bahwa persaingan di Formula 1 tetap ketat. “McLaren memiliki keunggulan signifikan dengan mobil mereka, dan tentu saja, Anda tidak bisa mengabaikan Red Bull dan Max Verstappen. Mereka adalah ancaman nyata di setiap musim.”
Ferrari berhasil meraih lima kemenangan di grand prix musim lalu dan finis sebagai runner-up di kejuaraan konstruktor di belakang McLaren. Prestasi ini menjadi landasan optimisme bagi Hamilton, yang telah menghabiskan waktu di markas Ferrari di Maranello untuk beradaptasi dengan tim barunya menjelang musim 2025.
Hamilton Siap Berjuang
Kehadiran Hamilton di Ferrari memicu antusiasme besar. Sang juara dunia ini diyakini mampu memberikan dorongan tambahan bagi tim yang sudah menunjukkan tren positif. Dengan kombinasi pengalaman Hamilton dan kemampuan Ferrari dalam mengembangkan mobil, musim 2025 diharapkan menjadi salah satu musim paling menarik dalam sejarah Formula 1.
Semua mata kini tertuju pada Ferrari dan Hamilton. Akankah mereka mampu menghadirkan kejutan dan merebut kembali kejayaan di ajang balap paling bergengsi ini?