(Newsindomedia) — Industri e-commerce di Indonesia sedang menghadapi tantangan besar. Setelah beberapa tahun menikmati pertumbuhan pesat, banyak perusahaan kini mengalami tekanan finansial yang signifikan. Persaingan ketat di pasar digital memaksa sejumlah pemain besar untuk menghentikan operasionalnya. Salah satu contoh terbaru adalah Bukalapak, yang baru saja mengumumkan penghentian layanan penjualan produk fisik.
Bukalapak Berhenti Jual Produk Fisik
Bukalapak, platform e-commerce yang didirikan pada 2010, mengumumkan bahwa mereka akan fokus pada penjualan produk digital seperti pulsa, paket data, dan token listrik. Langkah ini diumumkan secara resmi pada Selasa (7/1/2025), dengan batas waktu terakhir bagi pedagang untuk mengunggah produk baru hingga 1 Februari 2025, dan batas akhir pembelian pada 9 Februari 2025.
“Sebagai bagian dari langkah strategis ini, kami akan menghentikan operasional penjualan produk fisik di marketplace Bukalapak,” tulis manajemen Bukalapak dalam pengumuman resmi mereka.
Keputusan ini muncul setelah Bukalapak mencatat kerugian sebesar Rp537,94 miliar hingga September 2024, meskipun angka tersebut lebih baik dibandingkan kerugian Rp784,85 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, Bukalapak merugi Rp1,38 triliun sepanjang 2023, berbalik dari laba Rp1,98 triliun pada 2022.