Peru, (Newsindomedia) – Gelombang besar setinggi empat meter melanda pantai Ekuador dan Peru, menelan dua korban jiwa dan menyebabkan kerusakan luas. Jorge Carillo, Sekretaris Manajemen Risiko Ekuador, menyebut kejadian ini sebagai “peristiwa ekstrem” dan memperingatkan potensi gelombang susulan.
Kedua korban ditemukan di wilayah Manta, Ekuador. Sementara itu, di Peru, hampir semua pelabuhan telah ditutup akibat hantaman gelombang. Kepala Departemen Oseanografi Angkatan Laut Peru, Enrique Varea, memprediksi situasi akan membaik di awal Januari. Namun, fenomena ini menimbulkan kerugian besar bagi nelayan yang kehilangan perahu dan penghidupan mereka.

Seorang nelayan asal Peru menyatakan, “Saya sudah 70 tahun dan belum pernah melihat gelombang sebesar ini.” Menurut laporan, 31 nelayan berhasil diselamatkan, sementara sekitar 180 lainnya masih terjebak di laut.
Selain kerusakan di pelabuhan dan kapal nelayan, beberapa pantai, termasuk di Callao, Peru, ditutup demi keselamatan warga. Banyak rumah dan fasilitas publik juga rusak, memaksa penduduk mengungsi ke daerah yang lebih tinggi.
Fenomena ini diduga terkait perubahan iklim, sebagaimana disampaikan Larry Linch dari unit Pertahanan Sipil Peru. Gelombang besar juga dilaporkan mencapai pantai tengah Chili, memicu kewaspadaan di wilayah tersebut.
Pusat Operasi Darurat Nasional Peru memperkirakan dampak gelombang anomali ini akan berlanjut hingga 1 Januari, dengan pemulihan yang masih memerlukan waktu lebih lama bagi banyak wilayah terdampak. (nsb/newsindomedia)