Jakarta, (Newsindomedia) — Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengungkapkan kisah pertemuannya dengan Paus Fransiskus, yang menjadi simbol toleransi antarumat beragama. Salah satu momen yang mencuri perhatian dunia internasional adalah kunjungan Paus ke Masjid Istiqlal dalam rangka lawatannya ke Indonesia.
Dalam Seminar Natal Nasional 2024 yang berlangsung di Gedung Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (19/12), Nasaruddin mengungkapkan bahwa kunjungan tersebut adalah wujud nyata harmoni antarumat beragama. “Momen ini di luar dugaan kami. Ini adalah skenario Tuhan, bukan rekayasa manusia,” ujar Nasaruddin.
Bahasa Arab sebagai Penghubung
Nasionalisme dan keakraban tampak jelas saat Nasaruddin berbicara dengan Paus. Menurutnya, komunikasi menggunakan bahasa Arab membawa respons yang lebih hangat. “Awalnya saya menggunakan bahasa Inggris, tetapi Paus lebih merespons ketika saya berbicara dalam bahasa Arab,” ungkapnya. Paus Fransiskus diketahui fasih berbahasa Arab karena pernah tinggal di kawasan Timur Tengah.
Foto Ikonik yang Mendunia
Salah satu momen yang menjadi perbincangan internasional adalah foto Nasaruddin mencium kening Paus. Foto tersebut dianggap fenomenal dan menjadi simbol persaudaraan lintas agama sepanjang 2024. “Foto itu begitu menarik perhatian, terutama di komunitas Muslim di berbagai negara, seperti Mesir,” kata Nasaruddin.
Menurutnya, momen itu terjadi secara alami tanpa ada pengaturan khusus. Bahkan, di berbagai negara yang ia kunjungi, banyak tokoh agama yang menyatakan keinginan untuk berfoto dengannya setelah melihat foto tersebut.
Keakraban yang Tak Terlupakan
Nasaruddin juga menceritakan kehangatan pertemuannya dengan Paus, termasuk momen ketika Paus terus menggenggam tangannya sepanjang pertemuan. “Ada orang yang ingin bersalaman, tetapi Paus tak mau melepaskan tangan saya. Rasanya jadi canggung, tetapi momen itu begitu mengesankan,” kenangnya.
Kisah ini tidak hanya menggambarkan keakraban kedua tokoh agama, tetapi juga menjadi simbol hubungan baik dan harmonis antara umat Muslim dan Katolik, serta komitmen untuk terus memperkuat toleransi di tengah keberagaman.