Wednesday, April 9, 2025
HomeEkonomiBisnis & KeuanganMendag Lepas Ekspor Produk Turunan Sawit Senilai Rp 6,75 Miliar ke India

Mendag Lepas Ekspor Produk Turunan Sawit Senilai Rp 6,75 Miliar ke India

Indonesia Ekspor 10 Kontainer Oleokimia ke India, Buktikan Dominasi Pasar Global

Views: 0

Jakarta – (Newsindomedia) – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso secara resmi melepas ekspor 10 kontainer produk turunan sawit berupa split fatty acid dan crude glycerine ke India pada Selasa, 17 Desember 2024. Acara pelepasan ekspor senilai USD 420 ribu atau sekitar Rp 6,75 miliar tersebut berlangsung di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Produk oleokimia yang diekspor ini diproduksi oleh PT VVF Indonesia, anak perusahaan dari Grup VVF yang bergerak di sektor industri turunan kelapa sawit. “Ini adalah wujud nyata kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam mendukung penguatan ekonomi nasional,” ujar Mendag Budi dalam keterangan tertulisnya.

Budi menyatakan bahwa pemerintah terus berkomitmen untuk mendukung keberlanjutan industri kelapa sawit melalui berbagai kebijakan strategis dan perluasan akses pasar internasional. “Kami ingin seluruh pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat, terus bersinergi untuk mengembangkan potensi besar dari komoditas strategis ini,” tegasnya.

Indonesia saat ini memegang posisi terdepan di pasar global untuk ekspor split fatty acid dengan pangsa pasar 40,97 persen. Begitu pula dengan crude glycerine, di mana Indonesia menjadi eksportir terbesar dunia dengan pangsa pasar 32,02 persen.

Menurut data Kementerian Perdagangan, nilai ekspor split fatty acid dan crude glycerine Indonesia sepanjang Januari hingga September 2024 mencapai USD 1,05 juta, meningkat 6,91 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Dalam lima tahun terakhir, ekspor kedua produk ini menunjukkan tren pertumbuhan yang signifikan, yaitu 28,38 persen.

India menjadi tujuan utama ekspor produk turunan sawit Indonesia. Oleokimia seperti split fatty acid dan crude glycerine memiliki aplikasi luas dalam berbagai industri, termasuk makanan (seperti minyak goreng dan margarin), kosmetik, farmasi, energi, hingga bahan kimia.

Mendag berharap langkah ekspor ini dapat menjadi inspirasi bagi pelaku industri lain untuk memperkuat penetrasi produk turunan sawit Indonesia di pasar global. Ia juga menekankan pentingnya hilirisasi dalam pengolahan kelapa sawit untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

“Dengan hilirisasi, kita tidak hanya meningkatkan nilai tambah produk, tetapi juga menciptakan pola kemitraan strategis antara perusahaan besar dengan UMKM. Hal ini akan memperkuat ekosistem ekonomi nasional,” ujar Budi.

PT VVF Indonesia diharapkan dapat terus memimpin upaya hilirisasi dan menjadi model bagi pelaku industri lainnya dalam memanfaatkan peluang besar di pasar global.

Ad

RELATED ARTICLES

Ad

- Advertisment -

Most Popular