Jakarta – (Newsindomedia) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan bahwa semua produk hasil perikanan yang telah memenuhi standar kualitas siap mendukung pelaksanaan program makan bergizi gratis yang akan dimulai pada tahun 2025. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Budi Sulistyo, mengungkapkan bahwa pencapaian standar ini merupakan hasil dari pembinaan intensif yang dilakukan terhadap para pelaku usaha budi daya ikan.
“Kami memastikan seluruh produk hasil perikanan yang telah melalui proses pembinaan memenuhi standar yang ditetapkan. Produk-produk ini akan menjadi elemen penting dalam mendukung program makan bergizi gratis,” ujar Budi saat konferensi pers di Gedung Mina Bahari IV KKP, Jakarta, Senin, 16 Desember 2024.
Budi menegaskan, bagi pelaku budi daya ikan yang belum mendapatkan pembinaan, KKP akan segera melakukan langkah-langkah pendampingan. Hal ini bertujuan untuk memastikan mereka dapat berkontribusi dalam program nasional tersebut. “Pembinaan ini penting agar seluruh hasil perikanan yang dihasilkan dapat memenuhi standar kualitas dan menjadi bagian dari solusi pemenuhan gizi masyarakat,” tambahnya.
Sebagai langkah awal, KKP telah mempersiapkan katalog khusus yang berisi daftar pelaku usaha, pengolah, hingga koperasi yang berperan dalam program ini. Katalog ini, menurut Budi, dirancang untuk mempermudah koordinasi antara berbagai pihak yang terlibat di tingkat kabupaten.
“Kami telah mengidentifikasi dan memasukkan pelaku usaha, pengolah, hingga koperasi dari berbagai wilayah ke dalam katalog. Hal ini akan mempermudah penyediaan informasi yang diperlukan saat program berlangsung, sehingga distribusi makanan bergizi dapat dilakukan dengan lebih efisien,” jelas Budi.
Program makan bergizi gratis, yang merupakan inisiatif pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap makanan bernutrisi. Dengan dukungan hasil perikanan yang berkualitas, program ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi ketahanan pangan nasional.
“Keberadaan katalog ini memungkinkan setiap dapur atau titik distribusi mendapatkan informasi dengan cepat dan tepat. Ini akan mendukung kelancaran program agar dapat berjalan secara optimal di seluruh wilayah Indonesia,” tutup Budi.